Bangunan Rapuh dan Minim Siswa, SDN Jeladri 2 Winongan Butuh Sentuhan Dinas Terkait

Bangunan Rapuh dan Minim Siswa, SDN Jeladri 2 Winongan Butuh Sentuhan Dinas Terkait Para siswa dan guru semangat melakukan senam pagi bersama, ritual setiap hari sebelum proses belajar-mengajar dimulai.

PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Memprihatinkan. Itulah kata yang tepat untuk menggambarkan sebuah Sekolah Dasar Negeri (SDN) Jeladri 2 Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan. Lokasi sekolah tergolong daerah pelosok desa, sekitar 10 km dari Kota Pasuruan.

Betapa tidak, gedung sekolah yang seharusnya kuat dan kokoh karena dipakai bernaung siswa dan guru dalam proses belajar-mengajar, dindingnya sudah banyak yang rapuh. Belum lagi atap, kusen, pintu, dan jendela juga mulai terlihat rapuh. 

Baca Juga: HUT ke-79, Kodim 0819 Pasuruan Gelar Lomba PBB Piala Panglima TNI Tingkat Pelajar se-Pasuruan Raya

Kondisi rusak paling parah sekolah terdapat pada bagian lantai karena keramiknya banyak yang terkelupas. Parahnya lagi, lantai pembatas tembok ruang kelas bahkan pernah sampai ditempati sarang ular berbisa. Sangat mengerikan dan tentunya berbahaya bagi siswa dan guru.

Kepala sekolah SDN Jeladri 2 Mohammad Dahlan (40) mengungkapkan, tak hanya bangunan fisik sekolah saja yang memprihatinkan. Namun, siswa sekolah tersebut juga sedikit.

"Jumlah siswa dari kelas 1 sampai kelas 6 sebanyak 28 siswa. Rinciannya, kelas 1 ada 4 siswa, kelas 2 ada 5 siswa, kelas 3 ada 5 siswa, kelas 4 ada 7 siswa, kelas 5 ada 4 siswa, dan kelas 6 sebanyak 3 siswa," ungkap Dahlan.

Baca Juga: Ratusan Sekolah SD di Pasuruan yang Mengalami Kerusakan akan Direhab Menggunakan DAK

(Salah satu plafon yang jebol dan belum dilakukan perbaikan)

Sementara, jumlah tenaga guru sebanyak 8 orang yang terdiri dari 4 PNS dan 4 sukwan plus tukang kebun atau pesuruh.

Baca Juga: Tingkatkan Pendidikan Aqliyah dan Khuluqiyah, SDN 1 Bulusari Adakan Ponpes Kilat

Dahlan menjelaskan para siswa dan guru tetap semangat dalam belajar mengajar dan tidak pernah surut meski dalam kondisi serba minim tersebut. Hal ini dibuktikan dengan setiap akan masuk kelas, para siswa dan guru ini melakukan senam bersama di halaman sekolah.

"Ini (senam pagi) dilakukan setiap hari saat akan masuk kelas masing-masing untuk memulai belajar mengajar. Senam wajib dilakukan demi menjaga kesehatan jasmani dan rohani," jelasnya.

Ia berharap Pemkab Pasuruan melalui Dinas Pendidikannya lebih bisa memperhatikan kondisi sekolah yang baru lima bulan ia pimpin ini, baik dari segi fisik bangunan maupun jumlah siswanya. (par/ian)

Baca Juga: Aktivis LSM Gerak Soroti Pungutan Wali Murid untuk Acara HUT SMAN Bangil yang Dinilai Tak Masuk Akal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO