Bambang Haryo Siapkan Program agar Batik Sidoarjo Tak Punah

Bambang Haryo Siapkan Program agar Batik Sidoarjo Tak Punah SIAP FASILITASI PENGRAJIN: Bambang Haryo Soekartono (BHS) mengunjungi pengrajin batik di Desa Ngares Rejo Sukodono, Sabtu (18/4). foto: MUSTAIN/ BANGSAONLINE

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Keberadaan Batik Sidoarjo memantik perhatian Bakal Calon Bupati (Bacabup) Sidoarjo, Bambang Haryo Soekartono (BHS). Politikus Partai Gerindra ini berharap batik khas Sidoarjo bisa berkembang dan tidak punah.

Agar batik Sidoarjo tidak punah dan terus berkembang, BHS ingin keterampilan membatik masuk kurikulum sekolah menengah kejuruan (SMK) di Sidoarjo. "Ini pernah diterapkan saat Presiden Soeharto, siswa SMK kerja praktiknya membatik," cetusnya saat mengunjungi pengrajin batik di Desa Ngares Rejo Kecamatan Sukodono, Sabtu (18/4).

Baca Juga: Siswi SMPN 2 Sidoarjo Raih Juara di Lomba Fashion Show Tingkat Kabupaten

Diketahui, ada sejumlah sentra UMKM batik di Sidoarjo. Di antaranya sentra batik Jetis di Kecamatan Sidoarjo, sentra batik Kenongo di Kecamatan Tulangan, dan sentra batik Ngares Rejo Kecamatan Sukodono.

Selain menyiapkan tenaga terampil membatik melalui sekolah, BHS juga mendorong pengrajin batik di Sidoarjo agar terus mewariskan keterampilan membatik kepada generasi berikutnya.

"Jangan bergerak (berusaha) di bidang lain, tetap fokus membatik. Biar ada regenerasi," urai mantan anggota DPR RI periode 2014-2019 ini.

Baca Juga: Gubernur Khofifah Sebut Batik Legendaris di Sidoarjo Jadi Bagian Penguat Ekosistem UMKM

Menurut BHS, batik merupakan karya anak bangsa. Di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), batik telah diakui oleh Unesco sebagai milik bangsa Indonesia. "Batik Sidoarjo ini bisa dijadikan andalan UMKM dan menunjang pendapatan asli daerah," tandas sosok yang menerima penghargaan Honorary Mention dari Alumni Fakultas Teknologi Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (FTK ITS), pertengahan Maret 2020.

BHS juga menyiapkan program untuk pengembangan UMKM batik. Yakni mewajibkan ASN di Sidoarjo berseragam batik Sidoarjo setiap hari Jumat. Juga mendorong perusahaan mewajibkan karyawannya memakai batik Sidoarjo. Selain itu, menganjurkan warga mengenakan batik Sidoarjo saat peringatan Hari Batik Nasional 2 Oktober.

Upaya lainnya, memfasilitasi promosi pemasaran batik Sidoarjo di sentra market produk Sidoarjo, yang direncanakan berlokasi di kawasan Perum Pondok Mutiara, dekat jalan tol Surabaya-Malang. Selain itu memfasilitasi pengrajin batik Sidoarjo menjual produknya secara online.

Baca Juga: 1.584 UMKM Sidoarjo Serap Dana Program Kurda Sayang Rp45,7 Miliar

Dengan upaya ini, Batik Sidoarjo diharapkan semakin dikenal luas, secara nasional hingga mancanegara. "Sekaligus menyiapkan permodalan lewat Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga murah, dipermudah perizinannya serta difasilitasi jika batik ingin dinaikkan menjadi Standar Nasional Indonesia (SNI)," tambah BHS.

Sementara itu, Sekretaris Komisi A DPRD Sidoarjo Warih Andono menyatakan pengembangan UMKM batik Sidoarjo perlu dibuatkan peraturan daerah (Perda). Perda ini bakal mengatur regulasi pemerintah soal batik mulai dari regenerasi, penggunaan batik bagi ASN dan perusahaan besar di Sidoarjo.

"Semua harus ada regulasinya yang diatur di Perda. Karena tujuannya meningkatkan UMKM batik khas Sidoarjo sekaligus meningkatkan daya beli masyarakat agar seluruh UMKM batik di Sidoarjo berkembang pesat," beber politikus Partai Golkar ini saat mendampingi BHS. (sta/rev)

Baca Juga: ​Lestarikan Batik Sidoarjo, BHS-Taufiq Dorong UMKM dan Industri Pakai Batik Tiap Jumat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO