Peduli Dampak Corona, Pengusaha Properti Donasikan 1 Ton Beras

Peduli Dampak Corona, Pengusaha Properti Donasikan 1 Ton Beras Nuri Yunita Sari saat membagikan beras kepada salah satu lansia di Desa Ngares Kecamatan Trenggalek. foto: HERMAN/ BANGSAONLINE

TRENGGALEK, BANGSAONLINE.com - Kebijakan Pemerintah menerapkan social distancing dan physical distancing untuk menekan penyebaran virus Corona berdampak pada lesunya sektor ekonomi. Utamanya para pelaku usaha kecil dan pekerja informal yang mengandalkan pendapatan harian.

Melihat situasi ini, Nuri Yunita Sari, pengusaha properti di mendonasikan satu ton lebih beras untuk disalurkan kepada para pelaku usaha kecil dan pekerja harian yang terdampak dari adanya wabah Covid-19. Ia membagikan 200 paket bantuan, yang masing-masing berisi 5 kilogram beras.

Baca Juga: Dinas Kelautan Dan Perikanan Trenggalek Raih Juara Umum LMSI Tingkat Provinsi Jatim

"Bantuan ini khusus kita berikan pada mereka yang memiliki usaha kecil dan pekerja informal yang terdampak langsung dari adanya wabah Covid-19 saat ini," kata Nuri di sela-sela membagikan beras di Desa Ngares, Kecamatan , Kamis (23/4).

Dalam menyalurkan bantuan ini, ia beserta tim langsung turun ke lapangan dan bertanya pada warga sekitar, tentang siapa saja pelaku usaha dan pekerja informal di wilayah tersebut.

Dari hasil masukan warga tersebut, Nuri mendatangi satu per satu dari mereka dan memberikan bantuan secara door to door. Selain itu, bantuan tersebut juga disalurkan kepada warga yang tidak terdaftar PKH (Program Keluarga Harapan), dan BNPT (Bantuan Pangan Non Tunai) serta janda tua yang sakit-sakitan.

Baca Juga: Info BMKG: Selasa Dini Hari ini, Trenggalek Diguncang Gempa Magnitudo 5,4

Sementara misinem (74th) warga desa Ngares RT 16 RW 04 yang sehari-hari sebagai penjual berupa kripik singkong dan tape singkong merasa senang mendapat bantuan beras dari Nuri Yunita Sari.

"Saya ucapkan terima kasih pada mbak Nuri atas bantuannya," kata Misinem sembari mengerjakan olahan kripik singkong dan tape singkong di bagian belakang rumahnya.

Baca Juga: Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat, Wabup Trenggalek Buka TMMD Ke-120

Misinem mengatakan sebelum adanya wabah Covid 19, produk olahan kripik singkong dan tape singkong produksinya sering diambil para pedagang dari Ponorogo.

Namun, semenjak adanya Covid-19 dan pemberlakukan kebijakan social distancing dan physical distancing, maka tak ada lagi pedagang dari Ponorogo yang mengambil produknya.

Ia mengaku, bisa mendapat penghasilan sekitar 100 ribu per hari dari usahanya ini. Namun selama pandemi Corona ini pendapatan kotor dalam sehari hanya mencapai 40-50 ribu per hari. (man/rev)

Baca Juga: Pastikan Penanganan Infrastruktur Berjalan Cepat, Bupati Trenggalek Lakukan Peninjauan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Sakit Hati Gara-Gara Diselingkuhi Istri, Rumah ini Dihancurkan Suami':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO