Wastafel yang dibuat oleh warga dari gentong sebagai bentuk protes terhadap Kelurahan Pilang, Kota Probolinggo yang tak kunjung mencairkan dana bantuan Covid-19.
PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Warga Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo mengaku kecewa. Lantaran bantuan Covid-19 berupa wastafel (tempat cuci tangan), hingga saat ini tak kunjung diberikan oleh pihak kelurahan.
"Padahal dana untuk penanganan Covid-19 di Kelurahan Pilang kurang lebih Rp 400 juta. Sampai sekarang wastafel itu belum juga diberikan oleh pihak kelurahan," ujar Elok Kuswantoro, seorang warga RT 02 RW 01, Jumat (8/5/2020).
BACA JUGA:
- Hari Jadi Kota Probolinggo Viral di Media Sosial, Ada Apa?
- Kabar Ketua DPRD Kota Probolinggo 2024 Bakal Diganti Kian Menguat, Dwi Laksmi: Kata Siapa?
- Sambut HUT Kota Probolinggo, Dinas Dikbud Suguhkan Tari Kembang Lamaran di Pawai Budaya
- Polisi akan Selidiki Kasus Dugaan Bongkar Muat Ilegal di Pelabuhan Kota Probolinggo
Menurutnya, akibat dari hal itu, warga kemudian berinisiatif sendiri dengan membuat tempat cuci tangan dari gentong tradisional yang terbuat dari tanah liat. "Ini bentuk sikap kecewanya warga terhadap pihak kelurahan,” terangnya.
Dia menjelaskan, wastafel gentong itu sengaja ditaruh di pinggir jalan gang agar warga yang hendak masuk ke lingkungannya melakukan cuci tangan dahulu. "Karena itu sangat penting dilakukan untuk melakukan pencegahan terhadap penularan Covid-19," tandasnya.
Sementara itu, Lurah Pilang mengatakan, jika dana anggaran untuk penanganan Covid-19 memang belum cair. Kendalanya, karena Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Pokmas (Kelompok Masyarakat) yang menanganinya, belum selesai.
Hal senada, juga diakui oleh Pokmas Kelurahan Pilang. Andik, salah satu anggota Pokmas, mengakui jika NPWP Pokmasnya belum selesai. "Kita masih mengurusnya sekarang. Karena NPWP ini menjadi salah satu syarat yang diminta oleh bank untuk mencairkan dana anggaran Covid-19," jelasnya. (prb1/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Terkait
BANGSAONLINE VIDEO
