Sopir Truk Pengangkut Telur Tujuan Blitar-Jakarta Meninggal dengan Status sebagai PDP

Sopir Truk Pengangkut Telur Tujuan Blitar-Jakarta Meninggal dengan Status sebagai PDP Suasana pemakaman sopir truk pengangkut telur yang meninggal, oleh petugas dengan mengenakan APD lengkap.

BLITAR, BANGSAONLINE.com - Seorang sopir truk bermuatan telur tujuan Jakarta meninggal dunia dengan status Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Dia adalah seorang laki-laki, berusia 56 tahun warga Kecamatan Garum Kabupaten .

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Kabupaten , Krisna Yekti mengatakan, pasien meninggal Selasa (12/5/2020) pagi kemarin, setelah menjalani perawatan intensif di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi.

Baca Juga: Jelang Hari Jadi Provinsi Jatim, Pj Gubernur Adhy Ziarah dan Tabur Bunga di Makam Proklamator RI

"Jadi di Kabupaten ada tambahan satu PDP meninggal dunia. Dia adalah seorang pria warga Kecamatan Garum, berusia 56 tahun. Pekerjaan sehari-hari sopir kirim telur dari ke Jakarta," ungkap Krisna, Rabu (13/5/2020).

Pasien dilaporkan baru kembali dari Jakarta. Kemudian pada 3 Mei pasien mengeluhkan sakit dan berobat ke bidan desa. Saat itu pasien diarahkan untuk dirujuk ke rumah sakit namun pasien menolak.

Kemudian pada 10 Mei pasien di bawa ke RSUD Ngudi Waluyo Wlingi dengan keluhan batuk, sesak napas, dan muntah-muntah.

Baca Juga: Polisi Mendadak Bongkar Makam Santri di Blitar, Ada Apa?

"Setelah itu pada 11 Mei pasien dinyatakan sebagai PDP karena memiliki riwayat dari Jakarta. Setelah menjalani perawatan selama dua hari pada 12 Mei pagi pasien meninggal dunia," jelasnya.

Pasien kemudian dimakamkan sesuai protokol tetap penanganan pasien Corona. Tim Gugus Tugas kemudian langsung melakukan tracing terhadap orang-orang yang pernah kontak erat dengan pasien meninggal dunia.

Kepada mereka yang pernah kontak erat ini akan dilakukan rapid test. Sementara pasien dimakamkan sesuai protap penanganan pasien Corona.

Baca Juga: Puluhan Warga Selorejo Blitar Keracunan Makanan

Sebelum meninggal, pasien sempat diambil sampel swab-nya oleh petugas rumah sakit. Untuk memastikan pasien positif atau negatif Corona.

"Jadi berdasarkan informasi yang kami terima dari pihak RSUD Ngudi Waluyo, sebelum meninggal pihak rumah sakit sudah mengambil sampel swab untuk memastikan apakah pasien ini positif atau negatif Corona," ujarnya.

Untuk diketahui saat ini jumlah PDP di Kabupaten sebanyak 32 orang. Rinciannya 17 sembuh, 5 dirawat dan 10 meninggal dunia. (ina/dur)

Baca Juga: Santri Ponpes di Ponggok Blitar Meninggal, Diduga Usai Dilempar Ustad dengan Kayu Berpaku

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Detik-Detik Warga Desa Lokki Maluku Nekat Rebut Peti Jenazah Covid-19':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO