​Dibuka, Masjid Al-Akbar Surabaya Gelar Jumatan Lagi

​Dibuka, Masjid Al-Akbar Surabaya Gelar Jumatan Lagi Untuk mematuhi protokol kesehatan, jarak antar jemaah salat Jumat di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya sejauh dua meter, Jumat (27/3/2020). foto: MMA/ BANGSAONLINE.COM

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Setelah sekian bulan ditutup, Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya akhirnya dibuka kembali untuk menggelar Jumatan. “Sejak Jumat akhir Ramadan lalu. Jumatan yang akan datang berarti jumatan yang keempat,” kata Dr. KH. M. Sudjak, Ketua Dewan Pelaksana Pengelola Masjid Nasional Al-Akbar Kota Surabaya kepada BANGSAONLINE.COM, Selasa (2/6/2020) malam.

Tapi syaratnya sangat ketat. Karena harus mematuhi protokol kesehatan. “Jarak antara makmum dan makmum lainnya dua meter,” kata Kiai Sudjak sembari memperagakan jarak yang cukup jauh.

Baca Juga: Jumlah Hewan Kurban Jatim Naik, Pj Gubernur Adhy: Kesalehan Sosial Masyarakat Meningkat

Jadi, jarak kesamping sepanjang dua meter, begitu juga jarak ke depan dan ke belakang. “Karena itu jemaah meluber,” kata Kiai Sudjak lagi.

(Para jamaah antre satu per satu masuk water scan di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya, Jumat (27/3/2020). foto: MA/bangsaonline.com)

Baca Juga: Ngabuburit Bersama GenZi, Khofifah: Indonesia Butuh 113 Juta Pemuda Terampil

Menurut Kiai Sudjak, sebenarnya aktivitas keagamaan di Masjid Nasional Al-Akbar tidak pernah vakum atau berhenti. Bahkan, selama bulan suci Ramadan kegiatan salat tarawih juga berjalan. “Hanya untuk internal dan terbatas, tidak dibuka untuk umum,” jelas Kiai Sudjak. “Tapi kalau jumatan sekarang dibuka untuk umum,” tambahnya.

Meski demikian, tampaknya masih belum banyak yang mengetahui kalau Masjid Al-Akbar telah menggelar salat Jumat kembali. Buktinya, banyak para pegawai kantoran di sekitar masjid agung tersebut tak salat Jumat. Mereka mengira masih tutup. "Ya, alhamdulillah, kalau begitu Jumat akan datang saya jumatan," katanya.  

Baca Juga: Bagikan Tafsir Al-Jailani, Khofifah Ajak GenZi Jadi Generasi yang Cinta dan Mengamalkan Quran

(Selama sekitar dua bulan jumatan ditiadakan, di beberapa billboard yang dipasang di beberapa pintu Masjid Al-Akbar ditulis, "Ya Allah. Semoga Corona hilang agar bisa shalat Jumat lagi")

Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya ini sangat strategis baik dalam dakwah maupun penyelenggaraan ritual keagamaan. Masjid ini terletak di dekat pintu tol Surabaya-Porong - Kelurahan Pagesangan, Kecamatan Jambangan Surabaya. Otomatis akses jalan dari luar kota sangat mudah. 

Bahkan di masjid nasional inilah banyak sekali para muallaf mengikrarkan dua kalimat syahadat. Masjid Al-Akbar ini dibangun atas gagasan walikota Surabaya Soenarto Soemoprawiro. Sedang peletakan batu pertamanya dilakukan Wakil Presiden Try Sutrisno. 

Baca Juga: Dituntun Qori' Afrika Selatan, Warga Rungkut Surabaya Ikrar Syahadat di Masjid Al-Akbar

Masjid Nasional Al-Akbar yang luas bangunan dan fasilitas penunjangnya 22.300 meter persegi itu diresmikan Presiden RI ke-4 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pada 10 Nopember 2000.  

Seperti diberitakan BANGSAONLINE.COM, Masjid Nasional Al-Akbar Kota Surabaya sempat ditutup sekitar dua bulan oleh pemerintah, terutama saat pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) terhadap Surabaya Raya. Bahkan salat Fitri 1441 H juga ditiadakan. Padahal Masjid Nasional Al-Akbar ini sangat ketat dalam menjalankan protokol kesehatan. Selain fasilitas kesehatannya memadai juga manajemen masjid berjalan baik.

Baca Juga: Puluhan Ribu Jemaah Tarawih Pertama di Masjid Al-Akbar, Ada Tiga Kelompok Sikapi Ramadan

(Masjid Al-Akbar tampak dari depan. Masjid nasional yang terletak di kelurahan Pagesangan Kecamatan Jambangan Surabaya ini diresmikan Presiden RI ke-4 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pada 10 November 2000)

Protokol kesehatan salat Jumat di Surabaya itu, antara lain, physical distancing di parkiran, physical distancing di area wudu, handsoap di area wudhu dan toilet, hanya tiga pintu yang dibuka pintu nomor 3, 23, dan 43, jemaah wajib memasukkan alas kaki di plastik, hand sanitizer di 3 pintu masuk, dan disiapkan hand sanitizer portabel jemput jemaah, cek suhu badan (thermal gun) di 3 pintu masuk, jemaah melewati water scan, jemaah - muadzin - khotib dan imam wajib mengenakan masker, durasi khutbah Jumat diperpendek, bacaan imam aalat juga surat-surat pendek, dan saf antar makmum berjarak 2 meter. (MMA)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO