PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, H. Muzamil Syafi'i angkat bicara terkait rencana penerapan New Normal yang bakal digulirkan pemerintah. Menurutnya, salah satu yang harus dipersiapkan dan diperhatikan adalah pondok pesantren (ponpes) apabila kebijakan New Normal diberlakukan.
"Tentunya salah satu yang harus dipersiapkan adalah ponpes, karena tahun ajaran baru di ponpes itu tidak sama dengan sekolah pada umumnya yang masuknya pada bulan Juli, melainkan bulan Syawal. Kalau dalam keadaan normal, sejatinya mereka harus masuk ponpes dalam waktu satu minggu ke depan. Namun, kondisi pandemi ini tentunya harus dipersiapkan, kehidupan di pesantren berbeda dengan kehidupan di luar atau komunitas yang lain," jelas Mantan Wakil Bupati Pasuruan tersebut kepada BANGSAONLINE.com, Kamis (4/6/2020).
Baca Juga: Resmi Dilantik Jadi Anggota DPRD Jatim, Naufal Alghifary Janji Kawal Pemberdayaan Pemuda
Muzamil menjelaskan, di ponpes para santri hidup bersama selama 24 jam penuh dengan kondisi wilayah ponpes yang relatif. Ada yang luas, tapi ada juga yang sempit.
"Mereka bermalam di kamar yang kadang kapasitasnya dipakai di luar kewajaran pada umumnya. Ada juga yang pola makannya dilakukan secara berkelompok dengan talam untuk 4 sampai 6 orang, sehingga kayaknya agak sulit melakukan proses physical distancing," ujarnya.
Adapun demikian, ia menilai perlunya sosialisasi tentang apa dan bagaimana New Normal itu. "Pemerintah perlu memberikan penjelasan apa yang harus dipersiapkan oleh ponpes, ketentuan-ketentuan yang harus disusun yang diikuti oleh stakeholder ponpes," katanya.
Baca Juga: 120 Anggota DPRD Jatim 2024-2029 Dilantik, Pj Gubernur Adhy Ingatkan Fungsi Utama Wakil Rakyat
Selain itu, ia juga menilai perlu dilakukan pemeriksaan kepada seluruh santri, termasuk pengasuh dan keluarganya, serta para ustaz, sehingga bisa diketahui secara jelas tentang keamanan mereka dari Covid-19.
"Serta, perlu ada bantuan dari pemerintah terkait dengan fasilitas yang diperlukan, termasuk pemenuhan bahan makanan secara cukup. Sehingga santri tidak perlu pergi keluar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," jelasnya.
"Perlu mengadakan pemeriksaan rapid test atau swab test. Kemudian terkait dengan pemahaman protokol kesehatan, dan tentang hidup bersih dengan selalu cuci tangan, pakai masker, dan makanan yang bergizi, itu juga diperhatikan," pungkasnya. (afa/zar)
Baca Juga: 116 Anggota DPRD Jatim Pamit, Adhy Karyono Apresiasi Kinerja yang Hebat dan Produktif
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News