JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng Jombang akan menerapkan karantina bagi para santri yang kembali untuk mengikuti proses belajar. Hal itu disampaikan oleh Pengasuh Ponpes Tebuireng Jombang, K.H. Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin) usai melakukan rapat pengurus pondok.
Hasil dari rapat tersebut memutuskan bahwa sebanyak 3.881 santri mukim akan kembali ke pondok secara bertahap. Untuk tahap pertama sebanyak 1,176 santri akan mengawali masuk kembali ke Ponpes Tebuireng. Mereka adalah para santri yang duduk di bangku kelas 3 SMP maupun SMA di lingkungan pendidikan ponpes.
BACA JUGA:
- Benarkah Bung Karno Lahir di Jombang? Sosok ini Berani Bersumpah soal Kelahiran Sang Proklamator
- Gagalkan Pengedaran Sabu 3,8 Ons, Kasatresnarkoba Polres Jombang Beberkan Kronologinya
- Simpan Sabu, Residivis dan Pemandu Lagu di Jombang Ditangkap Polisi
- Ribuan Santri Tebuireng Takbir Keliling dan Bakar Sate Massal, Idul Adha Makin Seru
“Kemarin itu kesimpulannya akan mengundang dulu santri kelas 3, totalnya itu 44 persen, yakni sekitar 1.176 santi. Ini yang kita fokuskan lebih dahulu,” tutur Gus Kikin kepada BANGSAONLINE.com di Ponpes Tebuireng, Rabu (17/6/2020).
Gus Kikin mengungkapkan, pihak pondok belum bisa memastikan kapan para santri ini bisa kembali berkegiatan di pesantren yang didirikan oleh K.H. Hasyim Asy'ari tersebut. Ia berharap, di awal bulan Juli nanti semua santri sudah bisa berada di Ponpes Tebuireng.
“Kita tidak menargetkan tanggal, tapi yang utama itu bagaimana kesehatan menjadi prioritas utama. Dalam semua proses itu, kita harus mengikuti protokol kesehatan, sehingga kalau ada keterlambatan tak ada masalah tetap kita jalankan,” terangnya.
“Artinya bahwa memang ini kita berniat untuk bagaimana caranya kita memulai kegiatan di pondok pesantren ini, tapi kita tetap mematuhi protokol kesehatan. Mudah-mudahan di awal Juli itu paling tidak para santri sudah sampai di sini,” imbuhnya.