Pemkab Jember Dapat ​Predikat Disclaimer of Opinion, Anggaran Baznas Paling Bermasalah

Pemkab Jember Dapat ​Predikat Disclaimer of Opinion, Anggaran Baznas Paling Bermasalah Kantor Pemkab Jember.

JEMBER, BANGSAONLINE.com - Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan Negara (BPK) Perwakilan Jawa Timur, Badan Amil Zakat Nasional () Kabupaten Jember termasuk dalam salah satu indikator penilaian yang dilakukan oleh BPK. Dalam auditnya, BPK menemukan beberapa indikator yang tidak sesuai di .

Wakil Ketua DPRD Jember, Dedi Dwi Setiawan mengatakan, pasca dilangsungkannya paparan oleh BPK tentang laporan hasil pemeriksaan BPK tahun 2019, dinyatakan bahwa untuk Pemkab Jember tahun ini mendapatkan predikat Disclaimer of Opinion. Salah satu indikator pemeriksaannya berada di yang di dalamnya ada beberapa item yang tidak sesuai.

Baca Juga: Pererat Sinergitas dengan UPZ, Baznas Kota Kediri Gelar Rakor

"Ya, hasilnya Disclaimer of Opinion dan jadi salah satu rujukan ketidaksesuaian yang terjadi. Di sana ada beberapa item yang mempengaruhinya," kata Dedi saat ditemui di Gedung DPRD Jember, Selasa (30/6/2020).

Menurutnya, poin yang menjadi sorotan BPK ada beberapa item, di antaranya kegiatan uang saku peserta kegiatan, santunan kepada anak duafa, honorarium pengurus , dan honorarium pengurus dewan masjid.

Politikus asal Nasdem tersebut menjelaskan, anggaran yang ada dalam kegiatan tersebut mencapai Rp 2 miliar lebih. "Anggaran untuk kegiatan di itu sekitar Rp 2 miliar lebih dan itu dirasa tidak sesuai oleh BPK," jelasnya.

Baca Juga: Baznas Jatim Gelar Seleksi Calon Penerima Beasiswa Program SKSS

Lebih lanjut, Dedi menyampaikan, seharusnya harus berjalan sesuai dengan rel yang sudah dilakukan. " ini adalah lembaga sosial dan jangan sampai membuat masyarakat tidak percaya. Maka dari itu, harus sesuai relnya dan patuh pada aturan, sehingga kegiatan yang dilakukan bisa tepat pada sasaran," tuturnya.

Dia menambahkan, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan BPK Jawa Timur untuk meminta penjelasan dengan detail agar bisa mengetahui secara rinci persoalan yang dialami.

Sementara itu, Ketua Kabupaten Jember, Misbahus Salam berdalih bahwa lembaganya masih baru dibentuk tahun 2018, sehingga masih harus berbenah. "Terlebih lagi, juga boleh mendapatkan anggaran dari Pemkab Jember. Namun, untuk bentuk pemberiannya dalam bentuk apa tidak diketahui karena semua kewenangan dari pemkab," ujarnya. (jbr1/yud/zar)

Baca Juga: Baznas Sidoarjo Berikan Bantuan untuk Penderita Cerebral Palsy

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO