![Pasien Sembuh di Jatim 8.313 Orang atau 46,6 %, Gubernur Khofifah: Jangan Lengah Pasien Sembuh di Jatim 8.313 Orang atau 46,6 %, Gubernur Khofifah: Jangan Lengah](/images/uploads/berita/700/b19c4e60fead5cee4547f534d0d989e0.jpg)
SURABAYA, BANNGSAONLINE.com - Jumlah pasien sembuh Covid-19 di Jawa Timur melonjak drastis. Selama sembilan hari berturut-turut Jawa Timur menyumbang angka kesembuhan tertinggi secara nasional. Bahkan, total pasien sembuh kini berada di atas jumlah pasien positif aktif yang sedang dirawat.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa memaparkan hingga Jumát (17/7), jumlah pasien sembuh terkonfirmasi ada sebanyak 8.313 orang atau sejumlah 46,6 persen. Terdapat penambahan pasien sembuh sebanyak 387 orang.
BACA JUGA:
- Kantongi 7 Rekom untuk Pilgub Jatim 2024, Khofifah Sebut Ada 8 Partai Pendukung
- Ikuti Proses Coklit di Kediamannya, Khofifah: Sangat Penting dalam Proses Pilkada Serentak
- Terima Pin Emas BNPT 2024, Khofifah Ajak Masyarakat Perangi Paham Radikal dan Terorisme
- Hadiri Pemakaman Kadis Koperasi dan UKM Jatim, Pj Adhy: Keluarga Besar Pemprov Berduka
Sementara total pasien terkonfirmasi positif yang sedang dirawat menjadi 8.178 orang atau sebanyak 45,86 persen. Adapun jumlah pasien yang meninggal sebanyak 1.338 orang atau sebanyak 7,5 persen dan kumulatif positif adalah 17.829. Dengan demikian maka Jawa Timur hari ini mencapai milestone jumlah persentase kesembuhan melebihi kasus aktif yang masih dirawat.
“Alhamdulillah, jumlah kesembuhan terus bertambah. Ini menjadi kabar baik sekaligus penyemangat untuk seluruh masyarakat Jatim agar bisa sesegera mungkin keluar dari situasi darurat Covid-19,” ungkap Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Jumat (17/7).
“Maturnuwun para dokter, tenaga kesehatan, perawat, aparat TNI dan Polri, akademisi, dan seluruh relawan Covid-19 yang sudah bahu membahu, kerja keras sehingga jumlah pasien sembuh Jatim bisa melebihi jumlah pasien positif,” tambah Khofifah.
Namun demikian, Khofifah meminta kepada masyarakat untuk terus menjaga kesehatan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Menurutnya, tidak ada tawar menawar untuk hal tersebut.