LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Wisata Kota Taman Alun-Alun Lamongan sudah sebulan ini dibuka untuk pengunjung. Setiap hari selalu padat, utamanya keluarga muda yang datang bersama anak-anaknya.
Sayangnya, janji Pemkab Lamongan yang akan memberlakukan protokol kesehatan, salah satunya menyediakan tempat cuci tangan, ternyata tidak sesuai harapan.
BACA JUGA:
- Bupati Yuhronur Apresiasi Kontribusi Kauje dalam Membangun Lamongan
- Pemuda di Lamongan Tewas Diracun usai Tagih Janji ke Temannya
- Kejari lamongan Gelar Sosialisasi Saber Pungli Kepada Desa dan Perangkat Desa
- Kenalkan Potensi Wisata kepada Dunia, Pemkab Lamongan Gelar Street Fashion di World Tourism Day 2022
Fasilitas itu memang ada, tetapi airnya kosong alias tidak diisi. Pengunjung alun-alun pun banyak yang kecele. Begitu kran dibuka, tidak setetes air pun yang keluar.
"Wah, nek gini namanya ya cuci tangan dengan angin," kata Syafiul Anam, pengunjung asal Kecamatan Kembangbahu, Ahad (9/8/20) sore.
Sebenarnya tidak hanya tempat cuci tangan yang tidak bisa difungsikan. Penerapan protokol kesehatan lainnya seperti physical distancing pun kurang maksimal. Pantauan BANGSAONLINE, pengunjung tampak bergerombol tanpa menjaga jarak. Juga tidak sedikit mereka yang tidak mengenakan masker.
Terlihat ada petugas Satpol PP berkeliling. Tapi mereka membiarkan melihat keadaan seperti itu. Padahal, pandemi Covid-19 belum selesai. Bahkan, di Lamongan masih ada tambahan kasus positif Covid-19 baru tiap harinya. (lmg1/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News