Menurutnya, banyak program dari Jatim yang kemudian menjadi referensi nasional. Seperti Kampung Tangguh yang diinisiasi Kapolda Jatim. Program ini kemudian oleh Kapolri diangkat sebagai program tangguh nusantara, serta oleh Presiden RI juga diberikan referensi pentingnya ketangguhan.
“Karena bukan hanya kampung yang tangguh, diharapkan ini juga untuk industri tangguh, kemudian pesantren dan sekolah tangguh. Ketangguhan ini diharapkan akan memberikan semangat kita bahwa menghadapi covid 19 kita harus tegar, harus tangguh dan luar biasa,” katanya.
Khusus kepada Kepala Bappeda Jatim, (alm) Moh. Rudy Ermawan Yulianto, Khofifah mengatakan bahwa almarhum telah mencurahkan energinya untuk menyiapkan pengembangan rumah sakit terutama untuk penyiapan pelayanan pasien covid-19, termasuk di dalamnya adalah Rumah Sakit Darurat Lapangan di Jalan Indrapura, Surabaya.
“Beliau dengan kemampuan yang cukup kuat terkait arsitektur ikut memberikan solusi bagaimana perluasan ruang isolasi khusus baik di RSUD Dr. Soetomo, RSJ Menur, maupun RS Darurat Lapangan. Beliau tidak pernah berhenti untuk menyiapkan itu,” terangnya.
Perjuangan dalam penanganan pandemi Covid-19, lanjutnya, telah dikuatkan dengan Inpres 6 tahun 2020 tentang Peningkatan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan dalam Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 yang diterbitkan pada 4 Agustus lalu.
“Inpres ini akan menjdi bagian dari penguatan bahwa hari ini kedisiplinan, kepedulian dan cara kita mengendalikan Covid-19 harus diikuti dengan penegakan disiplin yang kuat dengan proses edukasi dan sosialisasi yang lebih komprehensif dengan pengawasan yang tidak boleh kenal lelah. Pada akhirnya harus ada tindakan untuk bisa memberikan ke arah law enforcement lebih baik lagi,” terangnya.(tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News