Kasus Aktif di Sebagian Besar Kabupaten/Kota di Bawah 100

Kasus Aktif di Sebagian Besar Kabupaten/Kota di Bawah 100 Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito.

JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Perkembangan penanganan pandemi pada sebagian besar kabupaten/kota sejauh ini menunjukkan hasil yang baik. Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan Prof. Wiku Adisasmito mengabarkan sebanyak 79,3% atau 408 dari 514 kabupaten/kota memiliki kasus aktif antara 0 - 100 kasus.

"Sebagian besar kabupaten/kota memiliki kasus aktif di bawah seratus. Yang berarti bahwa sebagian besar kabupaten/kota di Indonesia memiliki kasus aktif yang tidak banyak," katanya saat mengabarkan perkembangan penanganan yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (29/10/2020).

Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Covid-19, Kepala Dinkes Jember Imbau Lansia Tidak Keluar Kota

Untuk perkembangan kasus aktif, sebanyak 18,2% atau 94 kabupaten/kota memiliki kasus aktif antara 101 - 1.000 kasus. Sebesar 2,3% atau 12 kabupaten/kota memiliki kasus aktif di atas 1.000 kasus. Jumlah kabupaten/kota yang memiliki kasus aktif di atas 1.000 kasus itu yang perlu diwaspadai.

Pada kasus meninggal, sebesar 63,2% atau 325 kabupaten/kota memiliki kematian 0 - 100 kasus. Sebesar 31,7% atau 163 kabupaten/kota memiliki kasus kematian antara 11 - 100 kasus. Dan 5,06% atau 26 kabupaten/kota memiliki kematian lebih dari 100 kasus.

"Ini artinya lebih dari setengah wilayah di Indonesia memiliki angka kematian yang sedikit. Namun perlu diingat, satu kematian saja terbilang nyawa," tegas Wiku.

Baca Juga: Masa Transisi Menuju Endemi, Gubernur Khofifah: Masyarakat Boleh Tak Kenakan Masker Asal Sehat

Lalu pada kasus sembuh, sebesar 57,6% atau 276 kabupaten/kota memiliki kesembuhan di atas 75%. Bahkan Wiku menyebut ada kabupaten/kota yang memiliki tingkat kesembuhan mencapai 100%. Dilanjutkan, sebesar 37,5% atau 193 kabupaten/kota memiliki kesembuhan antara 25 - 75 persen.

"Satgas sangat prihatin, ternyata masih ada 13 kabupaten/kota atau 2,5 persen, masih memiliki kesembuhan sangat rendah, yaitu kurang dari 25 persen," ia menyayangkan.

Menurutnya secara umum, kabupaten/kota dengan jumlah kasus aktif dan kasus meninggal terbanyak adalah kabupaten/kota besar dan padat penduduk. Dan ini menjadi tantangan dalam menjalankan sektor sosial ekonomi, namun tetap menekan penularan. Lalu melihat kasus sembuh, justru kabupaten/kota yang berada di Indonesia paling timur dan paling barat memiliki tingkat kesembuhan rendah.

Baca Juga: Kemenkes Sebut Isu Hoaks Pengaruhi Capaian Imunisasi Nasional Masih Rendah

"Hal ini dikarenakan belum masifnya testing, atau pemeriksaan laboratorium, serta fasilitas pelayanan kesehatan yang belum maksimal untuk penderita pasien ," jelas Wiku.

Wiku lanjut merincikan kabupaten/kota yang perlu mendapat perhatian dalam penanganan . Untuk kasus aktif di antaranya Kota Padang (3.306), Jakarta Timur (2.663), Kota Jayapura (2.202), Jakarta Selatan (2.047), Jakarta Barat (1.951), Kota Pekanbaru (1.885), Kota Bekasi (1.731), Kota Depok (1.595), Bekasi (1.287), Jakarta Utara (1.277), Bogor (1.275), dan Jakarta Pusat (1.024).

"Pekan ini Kota Padang peringkat pertama kasus aktif terbanyak. Satgas mengingatkan bahwa hal ini bukanlah prestasi. Pemerintah Daerah harus mengevaluasi menyeluruh terhadap protokol kesehatan di daerahnya, jangan sedikit pun lengah. Lakukan penegakan disiplin protokol kesehatan dan optimalkan peran satgas di daerah," lanjutnya.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Gubernur Khofifah: Segera Vaksinasi Booster dan Tetap Prokes saat Berlibur

Untuk kasus meninggal, ada 26 kabupaten kota mencatatkan kasus lebih dari 100. Di antaranya Kota Surabaya (1.253), Kota Semarang (675), Jakarta Pusat (443), Sidoarjo (440), Jakarta Timur (437), Jakarta Barat (414), Jakarta Selatan (335), Kota Makassar (281), Kota Medan (263), Jakarta Utara (260), Gresik (226), Kota Balikpapan (208), Kota Depok (177), Kota Palembang (176), Kota Pekanbaru (166), Kota Malang (162), Kota Samarinda (153), Kota Banjarmasin (145), Banyuwangi (144), Demak (135), Pasuruan (131), Kota Manado (122), Kota Mataram (116), Kota Bekasi (114), Kota Padang (110), dan Kudus (108).

Selain itu masih terdapat 13 kabupaten/kota yang tingkat kesembuhannnya kurang dari 25%. Di antaranya Natuna (0%), Nigada (0%), Belu (0%), Manggarai Timur (0%), Sarmi (13,3%), Kepulauan Yapen (14,2%), Maybrat (16,6%), Padang Lawas (19,5%), Bungo (20,8%), Kaimana (22,2%), Nias Utara (22,2%), Sarolangun (24,11%) dan Mamuju Utara (24,3%).

Wiku menjelaskan 4 kabupaten/kota dengan kesembuhan 0%, baru saja terdampak . Sehingga dari jumlah kasus yang ada belum mengalami kesembuhan. Data per 25 Oktober, menunjukkan Natuna 1 kasus, Ngada 52 kasus, Belu 2 kasus dan Manggarai Timur 1 kasus. "Kita harapkan pasien-pasien di daerah ini bisa memiliki kesembuhan secara menyeluruh sehingga memiliki angka kesembuhan yang tinggi atau 100%," jelasnya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Ingatkan Masyarakat untuk Segera Lakukan Vaksinasi Booster

Ia juga mengimbau Pemerintah Daerah dengan tingkat kesembuhan yang rendah itu segera berkoordinasi dengan dengan Pemerintah Pusat atau Satgas Pusat sehingga dapat dicari jalan keluarnya dan meningkatkan angka kesembuhan.

Sumber: Tim Komunikasi Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Detik-Detik Warga Desa Lokki Maluku Nekat Rebut Peti Jenazah Covid-19':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO