PT. INKA Siap Bantu Wujudkan Kereta Gantung di Kota Batu

PT. INKA Siap Bantu Wujudkan Kereta Gantung di Kota Batu Suasana pertemuan PT INKA dengan Walikota Batu membahas kelanjutan mega proyek kereta gantung di Kota Batu.

KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Rencana pembangunan mega proyek kereta gantung di terus berlanjut. Pihak PT Industri Kereta Api (INKA) sebagai penyedia kereta bertemu dengan Pemerintah , ATF, dan Doppelmayr dari Austria, Senin (16/11) hari ini.

PT INKA dan Doppelmayr adalah sebagian yang mewakili sektor badan usaha. Sedangkan Pemkot Batu selaku salah satu unsur pemerintah. Sementara ATF sebagai salah satu perwakilan masyarakat sekaligus penggagas.

Baca Juga: Usung Sigap Pilkada Damai, Kirab Pataka Jer Basuki Mawa Beya Tiba di Kota Batu

Dalam pertemuan itu, PT INKA memaparkan programnya yang berjudul Pengembangan Transportasi Pariwisata Jawa Timur. Di dalamnya ada kereta gantung dan bus listrik.

Direktur Utama PT INKA Budi Noviantoro mengatakan, PT INKA adalah pabrik kereta satu-satunya di Asia Tenggara. Produknya telah diekspor ke Bangladesh, Malaysia, Filipina, Australia, Thailand, dan Singapura.

Dengan pengalaman itu, pihaknya siap membangun kereta gantung. Tentu spesifikasi teknis bergandengan dengan Doppelmayr yang telah memiliki reputasi membangun kereta gantung di dunia.

Baca Juga: Masuk Batas Waktu dari Satpol PP, Sejumlah PKL Sultan Agung Kota Batu Enggan Bongkar Kios

Wali Dewanti Rumpoko mengatakan pembangunan kereta gantung diinisiasi karena wisatawan yang datang ke mencapai sekitar 7,2 juta orang per tahun.

Namun, Dewanti meminta nantinya warga juga bisa ikut memiliki saham dan hak-hak privilege (hak istimewa) atas proyek kereta gantung tersebut. Ia mencontohkan Taman Rekreasi Selecta yang juga dimiliki oleh lebih dari 1.000 warga sekitar.

"Mereka memiliki saham di tempat tersebut. Sehingga sangat mungkin kereta gantung sebagian share-nya bisa dimiliki oleh warga ," pintanya.

Baca Juga: Sah! KPU Undi dan Tetapkan Nomor Tiga Paslon Peserta Pilwali Batu 2024

Sementara itu, Among Tani Foundation (ATF) mendorong pembangunan kereta gantung di Kota Wisata Batu (KWB) menggunakan sistem public private people partnership (P4) atau kemitraan pemerintah, badan usaha, dan masyarakat dalam posisi setara.

Sebab, ATF ingin memastikan masyarakat terlibat nyata Dalamdmewujudkan proyek yang ditaksir bernilai Rp 300-400 miliar itu. Misalnya dalam bentuk saham atau bagian kepemilikan. Juga sebagai pekerja dan atau pengelola kereta gantung (cable car).

"Sistem ini akan menjamin warga merasakan dampak langsung pembangunan proyek besar atau kegiatan di . Selain itu, sistem P4 menjamin keberlangsungan kegiatan karena pemerintah, badan usaha dan masyarakat menyatu," ujar Didik Agus, selaku perwakilan ATF. 

Baca Juga: Pj Wali Kota Batu Apresiasi Kolaborasi Petani Jeruk Keprok, Hand Painted Rokhim dan Hotel Aston Inn

Sebagai informasi, proyek kereta gantung di telah digagas mantan Wali Kota Eddy Rumpoko sekitar 5-6 tahun lalu. Proyek ini telah melalui beragam kajian dan survei. Namun karena belum ada regulasi yang menaungi, termasuk skema pelibatan masyarakat, maka proyek ini belum bisa diwujudkan.

Proyek ini ada angin segar setelah terbit Peraturan Presiden No. 38 Tahun 2015 tentang Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (P3) dalam Penyediaan Infrastruktur, sehingga mulai ada gambaran tentang skema kerja samanya. (asa/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Dengan Santainya, Maling Gasak Motor Karyawan Pabrik di Kota Batu':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO