​Kasus Covid-19 Meningkat Tajam, Kota Blitar Kini Kembali ke Zona Merah

​Kasus Covid-19 Meningkat Tajam, Kota Blitar Kini Kembali ke Zona Merah Petugas melakukan penjemputan pasien konfirmasi positif Covid-19 untuk dibawa ke rumah karantina. (foto: ist)

BLITAR, BANGSAONLINE.com - Dalam beberapa hari terakhir, kasus konfirmasi positif Covid-19 di Kota Blitar meningkat tajam. Data Satgas Penanganan Covid-19 Kota Blitar menyebutkan menumpuknya data perkembangan Covid-19 di Kota Blitar selama seminggu (7-13 Desember 2020), mengakibatkan adanya tambahan 67 kasus positif. Dengan melonjaknya kasus ini, Kota Blitar kembali masuk menjadi zona merah.

"Dalam data kami memang ada tambahan 67 kasus positif baru. Tapi itu jumlah akumulasi atau total sejak 7-13 Desember 2020," ujar Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Blitar Didik Djumianto, Senin (14/12/2020).

Baca Juga: Vaksinasi Booster Covid-19 Dosis Kedua, Dinkes Kabupaten Blitar Sasar Masyarakat Umum

Didik menjelaskan, menumpuknya data perkembangan Covid-19 pada aplikasi all record ini karena proses tracing dan testing, hingga memasukkan data. Karena data dimasukkan setelah hasil tes keluar oleh pihak yang melakukan tes, yaitu laboratorium atau rumah sakitnya, baik swasta maupun pemerintah.

"Jadi hanya proses input datanya saja, yang baru dirilis kemarin. Karena sebelum masuk aplikasi all record, data tidak bisa dirilis secara resmi," tegas Didik.

Akumulasi tambahan kasus positif sebanyak 67 orang tersebut, menurut data sebaran Covid-19 yang dirilis Dinkes Kota Blitar, tersebar di 18 kelurahan dari total 21 kelurahan. Terbanyak kasus positif di Kelurahan Kepanjen Kidul tercatat 12 kasus positif, kemudian Kelurahan Bendo 7 kasus, dan Kelurahan Sukorejo serta Kauman masing-masing 6 kasus positif Covid-19.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Kabupaten Blitar Naik, 48 Orang Terpapar

Sisanya, tersebar di 14 kelurahan, pada 3 kecamatan di Kota Blitar. Hanya 3 kelurahan yang masih hijau, tidak ada kasus positif, yaitu Kelurahan Blitar, Klampok, dan Rembang.

Sementara dari hasil tracing terbanyak berasal dari kasus penularan, yaitu pekerja perkantoran baik ASN, BUMN, BUMD yang melakukan perjalanan.

"Jadi meskipun ada beberapa kantor yang pegawainya positif, bukan berarti dari kantor tersebut sumbernya. Bisa saja kontak erat, tertular, dan kemudian menular ke keluarganya. Juga ada karena perjalanan dan suspect, tapi kecil jumlahnya," paparnya.

Baca Juga: Kunjungan Wisata Kabupaten Blitar Naik Signifikan Pada Triwulan Pertama 2022

Sementara dari update terakhir per 13 Desember 2020, perkembangan penanganan Covid-19 di Kota Blitar kumulatif kasus konfirmasi positif 424 orang, serta meninggal positif 21 orang.

Didik menambahkan, dengan adanya peningkatan jumlah kasus positif yang cukup tinggi ini, pihaknya kembali mengingatkan warga Kota Blitar untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan). (ina/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO