GRESIK, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau langsung pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Gresik. Titik pertama yang dikunjunginya yaitu rumah vaksin di Rumah Sakit Semen Gresik. Kapasitas di Rumah Vaksin ini bisa untuk 100 orang per hari.
Setibanya di rumah vaksin, Gubernur Khofifah disambut Wakil Bupati Gresik Mohammad Qosim, Kepala Dinkes Jatim Herlin, Kepala Dinkes Kabupaten Gresik drg. Ghozali. Selanjutnya menyapa tenaga kesehatan yang akan divaksinasi, petugas di ruang pendaftaran, tempat skrinning, tempat vaksinasi, ruang tunggu dan observasi.
BACA JUGA:
- Beras dari Dana CSR Bau dan Tak Layak, Warga Desa Roomo Gresik Demo Kades
- Khofifah Ajak Nahdliyin Implementasikan Qanun Asasi NU saat Harlah Muslimat ke-78 di Kota Batu
- Di Ponpes Sabilun Naja Bojonegoro, Khofifah Didoakan KH Anwar Zahid 2 Periode
- Di Haul ke-34 Syaikhuna KH Anwar Nur, Khofifah Berbagi Cerita soal Jatim Berkah
Seusai meninjau Rumah Vaksin di RS Semen Gresik, Gubernur Khofifah beserta rombongan melakukan pengecekan ke Puskesmas Alun-alun Kabupaten Gresik. Tempat proses vaksinasi ditempatkan di lantai 2 Puskesmas. Kepala Puskesmas Alun-alun Gresik Anisah Machmudah beserta jajarannya turut menyambut kedatangan Gubernur Khofifah.
Usai melakukan peninjauan, orang nomor satu di Pemprov Jatim itu mengatakan, kunjungan ini dilakukan untuk memastikan proses vaksinasi yang dilakukan di Kabupaten Gresik bisa terukur sesuai target Presiden RI Joko Widodo.
Untuk mempercepat vaksinasi di Jatim, Khofifah menjelaskan perlu adanya penambahan fasilitas layanan kesehatan dan tenaga vaksinator untuk melakukan percepatan vaksinasi Covid-19. Dengan menambah fasyankes dan vaksinator, maka yang ditargetkan Presiden Jokowi agar vaksinasi tuntas dalam waktu 12 bulan Insya Allah dapat terealisasi.
“Memang kita harus menambah fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes). Kalau saat ini, di Gresik terdapat 56 fasyankes yang melayani vaksinasi maka perlu ditambah menjadi 100 fasyankes. Begitu juga vaksinatornya juga harus ditambah. Minimal dibutuhkan 500 vaksinator dan secara bertahap perlu ditambah hingga 1.000 vaksinator,” jelas Khofifah.
"Sehingga cakupan vaksinasi di masing-masing fasyankes bisa berjalan lebih massif. Sehingga diharapkan 12 bulan dapat menyelesaikan vaksinasi," imbuhnya.