JEMBER, BANGSAONLINE.com - Belakangan ini, masyarakat di Kabupaten Jember dikejutkan dengan informasi hasil rilis yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pusat. Pasalnya, dari analisis tersebut menyebutkan bahwa delapan kabupaten di wilayah Jawa Timur berpotensi terjadi gempa dan tsunami.
Bersarkan penjelasan dari Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jember Moh. Djamil melalui telepon selulernya, Jumat (11/6), menyampaikan bahwa terkait dengan rilis yang dikeluarkan BMKG pusat, ia sudah melakukan koordinasi dengan pihak BMKG Juanda untuk memastikan informasi tersebut. Bahkan Djamil mengaku sudah menemui kepala BMKG Juanda.
BACA JUGA:
- Info BMKG: Kamis 29 Agustus 2024, Akhir Bulan Jatim Berawan, Suhu Surabaya Bisa Sampai 33 Celcius
- Info BMKG: Rabu 29 Agustus 2024, Jatim Khususnya Surabaya bakal Berawan Cerah
- Info BMKG Selasa 27 Agustus 2024: Akhir Bulan, Surabaya dan Jatim Perlu Tahu Kondisi ini
- Info BMKG: Selasa 20 Agustus 2024 Wilayah Jatim dan Surabaya Cerah dengan Suhu Segini
"Pertama tentu kita melakukan koordinasi sekaligis kita konsultasi kepada sumber dari rilis wilayah itu (BMKG) sendiri, dan itu sudah kita lakukan, by phone maupun langsung. Dan kemarin kami jam 2 siang dengan Kepala Stasiun BMKG Juanda Bapak Taufik. Kami mendapatkan informasi yang tepat tentang rilis yang dilakukan oleh Kepala Badan BMKG pusat," ujar Djamil.
Dari hasil konsultasi tersebut, dirinya menyebut bahwa tujuh kabupaten di wilayah Jawa Timur, Jember tidak termasuk dalam potensi tersebut.
"Intinya adalah bahwa memang ini sebuah analisis terhadap potensi kerawanan bencana gempa bumi yang diikuti dengan tsunami. Dan itu sudah dilakukan pemetaan pada tujuh kabupaten di wilayah Jawa Timur, delapan kabupaten potensi yang terdampak, Jember adalah salah satu yang belum terverifikasi," jelasnya.
"Mengapa, karena dampaknya ini yang perlu kita sikapi kepada masyarakat luas. Hasil kajian BMKG, Jember ini bukan masuk dalam episentrum gempa bumi dengan risiko tinggi, makanya dari delapan kabupaten, baru tujuh," imbuhnya.
Namun demikian, lanjut Djamil, karena ini juga merupakan bagian penting yang perlu mendapatkan atensi, menjadi bagian dari wilayah terdampak, maka pihaknya dalam waktu dekat akan mengajak BMKG untuk melakukan survei di wilayah pesisir selatan Kabupaten Jember. "Yakni, meliputi empat bidang dari enam bidang, untuk nanti dipakai sebagai bahan kita merancang rencana mitigasi yang ada di pesisir selatan," ucapnya.
Klik Berita Selanjutnya