KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Nadia Putri Cantika (19), jadi salah satu dari 123 penerima Bantuan Pendidikan bagi mahasiswa Kota Kediri. Kondisi pandemi yang mengharuskan kuliah daring dirasakan sulit bagi Nadia. Laptop yang ia gunakan termasuk keluaran lama dan di sisi lain harus bergantian dengan saudaranya.
“Laptopnya sering nge-lag (macet), jadi sulit,” kata Nadia, Jumat (18/6).
BACA JUGA:
- Gandeng HWDI, Pemkot Kediri Gelar Pelatihan Etika Berinteraksi dengan Penyandang Disabilitas
- Upayakan SDI dan Data Berkualitas, Pemkot Kediri dan BPS Kembali Gelar Pembinaan Statistik Sektoral
- Coin Emas 2024: Kompetisi Bahasa Inggris Terbesar di Kota Kediri Sukses Digelar
- Exhibition Museum, Pj Wali Kota Kediri: Kita Bisa Belajar Masa Lalu, Masa Kini, dan Masa Depan
Namun kini, ia lega karena lolos seleksi Bantuan Pendidikan bagi Mahasiswa Kota Kediri. Cairnya dana beasiswa dari Pemkot Kediri akan ia belikan laptop untuk menunjang kuliahnya.
Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya jurusan Manajemen Pendidikan ini sudah 3 tahun ikut tinggal bersama kakek neneknya. Kakeknya, Samsul Rifa’i (69), menjadi tulang punggung keluarga berprofesi sebagai tukang becak di Jalan Brawijaya Kota Kediri. Pemasukan harian tidak menentu, terutama pandemi ini. Selama pandemi, Nadia juga sesekali bekerja membantu di katering.
Nadia memiliki harapan, kelak ia akan menjadi sosok penting yang mampu mengoptimalkan dunia pendidikan.
“Ingin jadi kepala sekolah, mengoptimalkan pendidikan secara merata,” jelasnya. Menurutnya, seluruh siswa di manapun berhak memiliki masa depan yang cerah.