PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Guna memenuhi kebutuhan sarana air bersih di beberapa desa yang rawan kekeringan, Pemkab Pasuruan kembali menggulirkan PPAB (Proyek Pengadaan Air Bersih) di 11 lokasi. Untuk anggaran masing-masing titik kegiatan, nilainya tidak sama tergantung dari hasil penghitungan teknis, dengan besaran mulai dari Rp 164-199 juta.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kabupaten Pasuruan Ir. Hari Aprianto menjelaskan, program penyediaan sarana air bersih tersebut digulirkan seiring dengan masih banyaknya desa yang mengalami krisis air bersih
BACA JUGA:
- Pemkab Pasuruan Kibarkan Bendera Merah Putih Tak Layak saat HUT ke-79 RI, Kok Bisa?
- Rangkaian Upacara 17 Agustus di Pasuruan Lebih Meriah Dibanding Tahun Sebelumnya
- Proyek PLN Tak Punya Amdal dan Menabrak Tata Ruang, Aktivis: Hentikan Sebelum Perizinan Tuntas
- Sekda Kabupaten Pasuruan Diusulkan Sebagai Calon Pj. Bupati
"Anggaran dari (pemerintah) pusat total 1,2 miliar rupiah," jelasnya.
Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom) Proyek Air Bersih DPKP Arif menuturkan bahwa kegiatan proyek tersebut masih dalam tahap proses lelang di BLUP.
"Ada sekitar 11 paket proyek pengeboran dan sumur Hibah Air Bersih Masyarakat Pedesaan (HAMP) yang tersebar di beberapa kecamatan atau desa yang rentan krisis air bersih," ujarnya.
Berdasarkan data di situs LPSE Kabupaten Pasuruan, 11 titik PPAB dan HAMP tersebut di antaranya berada di Dusun Badot, Desa Ngembal, Kecamatan Tutur; Desa Sumberpitu, Kecamatan Tutur; Dusun Putuk, Desa Wonosari, Kecamatan Tutur; Dusun Ngaruh, Desa Kayukebek, Kecamatan Tutur; Dusun Blarang, Desa Blarang, Kecamatan Tutur; dan Desa Tutur, Kecamatan Tutur.
Kemudian, di Dusun Karanganyar Sawiran, Desa Dawuhansengon, Kecamatan Purwodadi; Desa Sumbergedang, Kecamatan Pandaan; dan Desa Sidowayah, Kecamatan Beji. (bib/par/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News