Sejak Bulan Mei 2021, Sudah 46 PMI Dijemput BPBD Kota Kediri, Tanpa Biaya

Sejak Bulan Mei 2021, Sudah 46 PMI Dijemput BPBD Kota Kediri, Tanpa Biaya Zaenal, PMI asal Kelurahan Ngampel Kecamatan Mojoroto saat diantarkan petugas BPBD Kota Kediri ke ruang isolasi di Kelurahan Ngampel. (foto: ist.)

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kediri sudah menjemput 46 Pekerja Migran Indonesia (PMI) sejak 1 Mei 2021. Terakhir adalah satu PMI yang baru datang dari Malaysia, Zaenal (33), Warga Kelurahan Ngampel, Kecamatan Mojoroto. Ia tiba di Surabaya pada 12 Juli 2021.

Kepulangan para pekerja migran itu diatur dalam Instruksi Mendagri Nomor 10 tahun 2021. Dalam aturan tersebut, Mendagri menginstruksikan kepada kepala daerah untuk melakukan pengawasan masuknya PMI dengan berkoordinasi unsur terkait.

Baca Juga: Peringati Hari Pengayoman ke-79, Klinik Pratama Lapas Kediri Gelar Donor Darah

Indun Munawaroh, Plt. Kepala Pelaksana BPBD Kota Kediri menerangkan bahwa penjemputan dapat dilakukan apabila Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Surabaya memberikan lampu hijau, setelah PMI menjalani isolasi selama lima hari di UPT Aasrama Haji Surabaya.

“Setelah PMI tiba akan dilakukan tes swab. Kalau PMI yang bersangkutan negatif Covid-19 maka bisa kami jemput, tetapi kalau positif akan dirawat di RS Lapangan Indrapura,” jelas Indun, Minggu (18/7).

Setelah dilakukan penjemputan, lanjut Indun, PMI tersebut belum boleh langsung pulang ke rumah, karena wajib melakukan isolasi terlebih dahulu selama lima hari di kelurahan. Pada hari kelima, PMI akan dites swab oleh puskesmas setempat sebelum akhirnya kembali ke rumah.

Baca Juga: Edukasi Penyusunan Dokumen Jitupasna, BPBD Kota Kediri Gelar Bimtek dan Libatkan Lintas Sektor

“Kalau hasil tes menunjukkan negatif, maka bisa pulang ke keluarganya. Jika positif dan tanpa gejala maka akan dirujuk ke BLK tempat isolasi terpusat. Jika keluhannya ringan dirujuk ke RS Kilisuci. Jika berat ke RSUD Gambiran,” terang Indun.

Sementara itu, Koestanto, Lurah Ngampel, menjelaskan bahwa saat ini Zaenal sedang menjalani isolasi di Gedung PAUD Kelurahan Ngampel dengan didampingi Suparmin, Kasi Trantib.

“Saat ini yang bersangkutan dalam kondisi sehat. Sebelumnya ruangan sudah kami semprot disinfektan, memakai hand sanitizer dan tetap jaga jarak,” jelas Koestanto, Minggu (18/7).

Baca Juga: Motivasi Pj Wali Kota Kediri untuk Pegawai BPBD

Menurut Koestanto, pihaknya juga mengedukasi Zaenal agar menjalankan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah supaya tidak menjadi carrier virus bagi masyarakat sekitar.

“Kami juga menganjurkan untuk berjemur di bawah sinar matahari pagi supaya asupan vitamin D tercukupi, sehingga menambah daya imunitas tubuh,” ujar Koeswanto.

Zaenal sendiri melakukan perjalanan dari Negeri Jiran, lalu transit di Singapura sebelum akhirnya landing di Surabaya. Setibanya di Surabaya ia langsung menjalani swab dan proses karantina selama lima hari.

Baca Juga: Ini Upaya Pengamanan oleh BPBD dan Pemkot Kediri saat Pladu Bendungan di Sungai Brantas

“Habis saya di-swab hasilnya negatif lalu saya langsung dijemput sama BPBD dan diantar ke kelurahan. Sekarang saya masih dikarantina di Paud Kelurahan dan menunggu swab,” ujar Zaenal.

Menurut Zaenal, selama menjalani karantina ia mengaku mendapatkan fasilitas yang baik berupa ruangan yang luas, tempat tidur, dan kamar mandi dalam.

“Untuk makan dibantu sama PPKM kecamatan 3 kali sehari,” pungkas Zaenal seraya mengucapkan terima kasih kepada Pemkot Kediri melalui BPBD yang telah sigap menjemput PMI tanpa dipungut biaya. (uji/rev)

Baca Juga: Peringati May Day 2024, Polres Kediri Kota Gelar Donor Darah Bareng Serikat Pekerja

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO