Warga Sumenep Geger, Camat Suruh Kepala Desa Curi Sapi Warga yang Tak Mau Divaksin

Warga Sumenep Geger, Camat Suruh Kepala Desa Curi Sapi Warga yang Tak Mau Divaksin Camat Batang-Batang Joko Sumarno saat menginstruksikan agar kepala desa di kawasan Kecamatan Batang-Batang mencuri sapi warga yang tak mau divaksin di Balai Kecamatan Batang-Batang Sumenep Madura. Foto ini diambil dari penampakan layar video yang viral di masyarakat.

SUMENEP, BANGSAONLINE.com - Warga Madura kini geger. Pasalnya, Camat Batang-Batang Joko Sumarno menginstruksikan agar 16 kepala desa di kawasan Kecamatan Batang-Batang men warga yang tak mau divaksin. Joko Sumarno bahkan mengklaim bahwa instruksi itu adalah perintah Bupati Ahmad Fauzi.

“... Keco’ sapena ca’na bupati, keco’ sapena... mon tak endek evaksin (Curi sapinya kata bupati, nya kalau tak mau divaksin...” kata Joko Sumarno saat memberikan pengarahan di Balai Kecamatan Batang Madura.

Baca Juga: Bupati Sumenep Launching Calendar of Event 2025

Celakanya, pernyataan Camat Joko itu disampaikan di depan 16 kepala desa seluruh Kecamatan Batang-Batang. Bahkan juga pengurus MUI, NU, Muslimat, Ansor, Kapolsek, dan Danramil setempat.

Saat Camat Joko Sumarno memberi pengarahan itu ada peserta yang merekam lewat HP. Kini instruksi Camat Batang-Batang itu beredar luas di masyarakat. 

Karuan saja warga geger. BANGSAONLINE.com mendapat rekaman video itu Senin (16/8/2021).

Baca Juga: Tolak Hubungan Badan, Istri di Sumenep Dicekik Suami Hingga Tewas

(Penampakan Camat Batang-Batang Joko Sumarno dalam video permintaan maaf)

Joko Sumarno mengakui bahwa yang memberi pernyataan dalam video itu adalah dirinya. Menurut dia, pengarahan untuk percepatan itu dilakukan pada Jumat (13/8/2021) lalu.

Namun setelah rekaman video itu menggegerkan masyarakat , Camat Joko Sumarno buru-buru membuat video permintaan maaf. Ia berdalih bahwa pernyataannya itu hanya guyon.

Baca Juga: Bupati Sumenep Serahkan Penghargaan kepada Atlet dan Kafilah Berprestasi

“Itu adalah guyonan,” kata Camat Joko Sumarno dalam video permintaan maafnya. Ia mengklaim bahwa goyonannya itu disalahtafsirkan. 

“Coba bapak ibu dengarkan kembali yang diviralkan,” katanya dalam videonya. Menurut dia, rekaman video saat memberi pengarahan di balai kecamatan itu telah dipotong lalu diviralkan. 

“Kemarin itu hanya editan, tidak lengkap,” katanya.

Baca Juga: Pamer Naik Jet Pribadi, Kekayaan Ketua Banggar DPR RI Asal Madura Melonjak 200 Persen

Menurut dia, yang dimaksud ngeco’ (mencuri) itu klebun (kepala desa) punya kartu as. “Kartu as itu apa? Oreng sake’ ka klebun, oreng mateh ka klebun (Oang sakit datang ke kepala desa, orang mati datang ke kepala desa),” kilahnya.

Meski demikian ia mengakui telah melakukan kesalahan saat memberi pengarahan itu. Ia juga mengakui bahwa saat memberi pengarahan itu dihadiri 16 kepala desa, pengurus MUI, NU, Muslimat, Ansor, dan BKK setempat. Bahkan acara itu juga dihadiri kapolsek dan danramil setempat.

(Bupati , Ahmad Fauzi)

Baca Juga: Bupati Sumenep Ajak Petani Kreatif untuk Tingkatkan Produktivitas

Bagaimana tanggapan Bupati Ahmad Fauzi? Ia langsung membantah. Ia menegaskan bahwa dirinya tak pernah menginstruksikan men warga untuk percepatan . Ia bahkan memerintahkan inspektorat agar segera memeriksa Camat Batang-Batang Joko Sumarno.

“Meski sudah minta maaf tapi tetap harus diperiksa karena ini aturan birokrasi,” kata Bupati Ahmad Fauzi kepada wartawan. (tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Perahu Pengangkut BBM Terbakar di Pelabuhan Gayam Sapudi Sumenep':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO