Tinjau Proyek RSUD Krian, BHS Dorong Pemkab Sidoarjo Tambah RSUD Lagi

Tinjau Proyek RSUD Krian, BHS Dorong Pemkab Sidoarjo Tambah RSUD Lagi PANTAU PROGRES: Bambang Haryo Soekartono (BHS) saat meninjau proyek RSUD Krian, Selasa (31/8/2021). foto: istimewa

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Anggota Dewan Pakar DPP Partai Gerindra (BHS) meminta Pemkab Sidoarjo menambah lagi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD).

Politisi Partai Gerindra itu menilai yang kini tengah dibangun oleh Pemkab Sidoarjo, belum cukup untuk melayani warga Krian, Balongbendo, Prambon, Tarik dan Wonoayu.

Baca Juga: Pilkada Sidoarajo, BHS Masuk Tim Pemenangan Subandi-Mimik, Adam Rusydi Jadi Ketua Tim

Kata BHS, kesehatan merupakan aset terbesar dari sumber daya manusia (SDM). Apalagi undang-undang menyatakan pemerintah menjamin kesehatan masyarakatnya.

"Di sini pentingnya fasilitas kesehatan. Tidak hanya fasilitas infrastruktur, tapi juga fasilitas SDM-nya," cetus BHS saat meninjau pembangunan , di Kelurahan Tambak Kemerakan, Kecamatan Krian, Selasa (31/8/2021).

BHS menilai fasilitas infrastruktur kesehatan di Sidoarjo, sangat kurang. Di wilayah Krian, Balongbendo, Prambon, Tarik dan Wonoayu, yang menjadi target sasaran dari yang biasa disebut RSUD Sidoarjo Barat (Sibar), jika dijumlah, warganya sekitar 370 ribu orang.

Baca Juga: Upacara HUT ke-79 RI Bersama Masyarakat, BHS Gelorakan Semangat Nasionalisme

Nah, 370 ribu warga itu ternyata dilayani dengan 144 bed yang disediakan , di mana rasio bed itu satu banding 200 atau 5 banding 1.000. Sementara jika , 1 banding 2.000.

"Jadi jumlah bed di RSUD itu () juga masih kurang. Dan tugas dari pemerintah itu harus bisa membuat target pembangunan RSUD lagi," beber mantan anggota DPR RI periode 2014-2019 ini.

Kata BHS, Pemkab Sidoarjo bisa menambah RSUD di wilayah barat sisi selatan. Kata BHS, itu penting karena di wilayah tersebut belum ada RSUD. Sehingga nanti juga bisa melayani warga di Prambon, Tulangan, dan Krembung.

Baca Juga: Idul Adha 1445 H, BHS Bagikan Ribuan Paket Daging Kurban

"Jadi, jangan malah larinya ke Sukodono. Karena katanya rencana mau bangun RSUD di Sukodono. Kalau Sukodono kan sudah ada . Kan jaraknya dekat dengan RSUD baru itu," jlentreh alumni ITS ini.

Sehingga, kata BHS, Pemkab Sidoarjo seharusnya membangun RSUD di wilayah perbatasan Tarik, Prambon, Krembung dan Tulangan, sehingga masyarakat di pinggiran tidak kesulitan saat berobat.

"Termasuk jumlah dokter. Sidoarjo harusnya mendirikan fakultas kedokteran maupun menambah sekolah perawat, untuk membenahi SDM yang cepat di bidang kesehatan," tandas pengusaha bidang transportasi laut ini.

Baca Juga: MSI Simulasikan Pasangan Kandidat Pilkada Sidoarjo 2024, ini Elektabilitasnya

Terkait pembangunan , BHS minta agar saat operasional, warga bisa memanfaatkannya untuk berobat secara gratis. Sebab RSUD ini dibiayai dana APBD.

"Jadi, nanti dalam pelaksanaannya harus gratis seperti puskesmas," tegas penasihat utama PT Dharma Lautan Utama (DLU) Grup ini.

BHS pun memberi apresiasi ke pelaksana proyek , karena hasil pekerjaan rapi dan cepat. "Hanya saja, dengan jumlah bed dengan kondisi luasan yang demikian luas, sebenarnya RS ini memang harusnya sudah RS tipe B. Tadi saya lihat masih 144 bed," bebernya.

Baca Juga: Pemkab Sidoarjo Gelar Sayembara Nama RSUD, Total Hadiah Rp51 Juta

Saat berbincang dengan pelaksana proyek, BHS menerima informasi bahwa pekerja lokal berjumlah 40 persen dan luar daerah 60 persen. BHS pun meminta agar persentase itu diubah. "Tolong dibalik. Lokal 60 persen dan luar daerah 40 persen," pinta BHS.

Saat melihat proyek ini, BHS didampingi anggota Komisi E DPRD Jatim dr Benyamin Kristianto. "Seperti yang disampaikan Pak BHS, RS yang demikian luas ini bagusnya adalah tipe B. Sesuai aturan Kemenkes yang baru, sekarang untuk naik tipe D, C, B itu tergantung bed saja. Sehingga ya nambah bed saja," bebernya.

Ditambahkan Benyamin, saat pandemi Covid-19, pemkab akhirnya mendirikan posko-posko di desa. Nah, alangkah bagusnya kalau RSUD ini sudah berdiri (operasional). "Tentu jauh lebih elegan daripada ditangani di daerah-daerah, yang penangannya tidak maksimal," tandas Benyamin.

Baca Juga: RSUD Sidoarjo Naik Kelas A, Bupati Diapresiasi Dirjen Yankes Kemenkes

Site Manager PT Permata Anugerah Yalapersada, Agus H menyatakan, saat ini progres pembangunan sudah 20 persen. Dia optimistis bisa menyelesaikannya pada Desember 2021. "Ini paralel. Konstruksi jalan, finishing juga jalan," jelasnya. (sta/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO