GRESIK, BANGSAONLINE.com - Wakil Ketua (Waka) DPRD Gresik, Hj. Nur Saidah meminta pemerintah tak tinggal diam melihat kondisi peternak ayam petelur yang kian terpuruk.
Hal itu disebabkan beberapa hari belakangan ini harga telur terus anjlok, sehingga peternak ayam petelur mengalami kerugian besar.
BACA JUGA:
"Saya minta pemerintah save (selamatkan) peternak ayam petelur. Pemerintah jangan tinggal diam," ujar Nur Saidah kepada BANGSAONLINE.com, Selasa (29/9/2021).
Menurut Nur Saidah, peternak ayam petelur di Kabupaten Gresik saat ini kelimpungan. Mereka terus merugi, akibat harga jual tak sebanding dengan biaya perawatan.
"Sehingga, peternak mengalami kerugian besar," ungkap Ketua DPC Perempuan Indonesia Raya (Pira) Kabupaten Gresik ini.
Ia mencontohkan Shodikin, peternak ayam di Dusun Palebon Desa Duduksampeyan, Kecamatan Duduksampeyan yang dikunjunginya, Rabu (29/9/2021). Ia mengungkapkan, Shodikin sangat terpukul dengan merosotnya harga jual telur. Padahal, biaya perawatan cukup tinggi, mulai beli makanan ayam hingga vitamin. Termasuk, biaya operasional lain.
Mestinya, kata Nur Saidah, peternak baru bisa mendapatkan keuntungan jika harga telur mencapai Rp 18-19 ribu per kg. Namun faktanya, saat ini harga telur di kisaran Rp 16 ribu per kg. Bahkan, sebelumnya sempat di kisaran Rp 14 ribu per kg.