KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Festival Beji Kampung Tempe (FBKT) sukses digelar dan kembali melahirkan karya untuk Kota Batu berupa batik motif tempe ikon Desa Beji hasil desain putra daerah.
Bertempat di Lapangan Sepak Bola Desa Beji, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, FBKT diakhiri dengan peluncuran batik motif tempe karya Refriza Masriya Putri, Putra Daerah Desa Beji, Minggu (31/10) malam.
Kepala Desa Beji Deny Cahyono mengatakan, festival tempe ini merupakan yang kedua kalinya. Kali pertama, bertajuk Festival Ide Sote pada tahun 2019.
"Pada festival tempe pertama dengan tajuk Ide Sote 'isuk dele sore tempe' yang artinya pagi kedelai sore jadi tempe, saat itu berhasil melahirkan karya tari dan lagu berjudul Gambang Tempe," ia menceritakan.
Sedangkan tahun 2020, festival tersebut absen karena adanya pandemi Covid-19. "Semua anggaran saat itu kami alihkan untuk penanganan wabah Covid-19 yang begitu dahsyat di awal tahun 2020. Sekarang alhamdulillah, kita sedikit bisa bernapas dengan semakin menurunnya angka Covid-19," tambah dia.
Tradisi festival tempe ini, dikatakan Deny, adalah penghormatan bagi 360 pengrajin tempe di Desa Beji yang telah turun temurun ada dan menjadi penopang ekonomi masyarakat sejak dahulu.
"Masyarakat kami sangat kreatif, mereka menemukan berbagai cara untuk mempromosikan Desa Beji sebagai sentra tempe. Salah satunya dengan festival semacam ini, dan harus menjadi kegiatan wajib mendatang," harap kades termuda di Kota Batu ini.
Tidak berhenti sampai disitu, ia bahkan telah menganggarkan untuk membangun pusat oleh-oleh yang nantinya akan menonjolkan ikon Desa Beji berupa aneka olahan tempe sampai furniture.