Produksi Sarung Kualitas Ekspor, Desa Wedani Gresik Dinobatkan Jadi Desa Devisa Kelima di Indonesia

Produksi Sarung Kualitas Ekspor, Desa Wedani Gresik Dinobatkan Jadi Desa Devisa Kelima di Indonesia Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani dan Wabup Aminatun Habibah saat menghadiri penobatan Desa Wedani sebagai Desa Devisa. foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - , Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik memiliki potensi yang luar biasa sebagai desa produsen sarung berkualitas.

Sebagai salah satu desa di Kabupaten Gresik dengan julukan Desa Tenun, desa tersebut telah banyak dikenal berbagai kalangan masyarakat sebagai desa penghasil kain sarung dengan berbagai motif.

Baca Juga: PT Smelting Raih Penghargaan Pembina Kemitraan Terbaik Bidang Penanaman Modal dari Pemkab Gresik

Dengan 60 perajin, mampu menyerap 1.500 tenaga kerja dengan kemampuan produksi masing-masing perajin sebanyak 200 lembar ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin).

Atas prestasi itu, Pemerintah dan LPEI (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia) menjadikan sebagai Desa Devisa di Kabupaten Gresik.

Dengan demikian, merupakan desa kelima yang menjadi Desa Devisa di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Tolak Dibangun Kantor PMII, Warga Gulomantung Setujui Pembangunan Klinik MWC NU di Lahan Pemerintah

Sebelumnya, LPEI telah sukses mengorbitkan Desa Devisa di Kabupaten Jembrana, Kabupaten Bantul, Kabupaten Banyuwangi, dan Kabupaten Subang.

Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) mengatakan bahwa kualitas produksi pengrajin memang bagus. Karena itu, produknya memiliki pasar yang cukup luas, baik di dalam maupun di luar negeri.

"Sampai dengan saat ini, Wedani telah lepas sebanyak dua kali ke negara Arab Saudi, Ethiopia, Brunei Darussalam, dan Malaysia. Kekhasan sarung wedani dengan berbagai motif seperti songket gunung timbul, goyor, corak liris, mustamin sangat diminati pasar," kata bupati.

Baca Juga: Lepas Ekspor 36,28 Ton Copper Foil PT Hailiang ke China, ini Harapan Bupati Gresik

Karena potensi yang sangat luar biasa itu, Gus Yani menyebutkan bahwa layak untuk mendapat pendampingan dari lembaga terkait agar dapat mengembangkan potensi dan memiliki pangsa pasar yang lebih luas.

"Dan Alhamdulillah, LPEI hadir di saat yang tepat untuk memberikan pendampingan. Di samping keterlibatan langsung dari pemerintah daerah melalui Diskoperindag Kabupaten Gresik dan Bea Cukai yang terus memberikan arahan dan berbagai informasi yang dibutuhkan oleh ," paparnya.

Ia berharap, semakin banyak desa di Kabupaten Gresik yang bisa berinovasi dan menghasilkan produk-produk unggulan sebagai perwujudan One Village One Product yang digaungkan dalam Nawa Karsa Bupati dan Wakil .

Baca Juga: Gus Yani Temui Pendiri RGS Indonesia

"Potensi UMKM di Kabupaten Gresik sangat luar biasa. Tugas kita sebagai pemerintah daerah akan berkomitmen untuk terus mendorong dan memberikan pendampingan kepada UMKM agar berani dan bisa menjadi Desa Devisa seperti halnya yang merupakan desa percontohan di Gresik. Ini juga sebagai salah satu upaya melakukan pemulihan ekonomi masyarakat," pungkasnya. (hud/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Viral! Video Manusia Menikahi Kambing di Gresik, Bupati Mengecam: Jahiliyah!':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO