Umat Hindu Bongkar Masjid-Masjid Legendaris, Diganti Kuil | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Umat Hindu Bongkar Masjid-Masjid Legendaris, Diganti Kuil

Editor: MMA
Sabtu, 05 Agustus 2023 08:44 WIB

Dahlan Iskan

VARANASI, BANGSAONLINE.comSemua agama selalu jadi komoditas politik. Islam, Kristen, Hindu dan agama lain. Tak aneh jika menjelang pemilu selalu terjadi kisruh politik antar kelompok penganut agama.

Inilah yang kini terjadi di . Umat Hindu membongkar masjid-masjid legendaris. Tak ada narasi toleran-intoleran. India menjadi negara agama Hindu. Penduduk Islamnya tinggal 14 persen.Bahkan memanfaatkan ilmu arkeologi untuk menentukan apakah masjid itu harus dibongkar atau tidak? Dibangun di atas atau tidak?

Loh? Silakan simak tulisan tokoh pers Dahlan Iskan di HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE hari ini, Sabtu, 5 Agustus 2023. Selamat membaca:

PENGANTAR REDAKSI BANGSAONLINE

ILMU akan dipakai untuk menentukan sengketa agama. Selasa lalu pengadilan tinggi memutuskan: para ahli arkeologi diizinkan melakukan penelitian di situ. Hasilnya akan dipakai menentukan apakah masjid itu dibangun di atas puing-puing Hindu. Atau bukan.

Itulah nasib masjid Gyanvapi di kota Varanasi. Itulah kota suci Hindu di pinggir sungai Gangga di pedalaman . Anda sudah tahu: saya pernah ke sana sebelum Covid 19.

Banyak sekali masjid di yang mengalami nasib serupa: diklaim oleh sebagai masjid yang harus dibongkar. Mereka akan membangun kembali di atasnya.

Yang sudah berhasil adalah di –Anda sudah tahu– Ayodya. Juga di negara bagian Uttar Pradesh. Sekitar 5 jam naik mobil dari Varanasi. Masjid Babri yang legendaris, besar dan indah itu dibongkar. Untuk didirikan dengan arsitektur aslinya dulu.

Perlawanan dari golongan Islam habis-habisan. Perang agama terjadi silih berganti. Yang terbesar sampai membuat 2000 orang meninggal dunia, terutama dari golongan Islam.

Kelemahan golongan Islam di situ adalah: tidak banyak lagi orang Islam di sekitar masjid. Tapi Masjid Babri menjadi simbol perjuangan. Kalau Babri sampai gagal akan banyak masjid yang bernasib serupa.

Sasaran berikutnya adalah Masjid Gyanvapi itu. Sejak 1982 sudah diajukan klaim: masjid itu dibangun di atas reruntuhan Hindu yang penting. Yakni Shiva. Pihak Islam menolak. Jadilah perkara di pengadilan. Sidangnya rumit sekali. Sejak 22 tahun lalu.

Di tengah persidangan itu ada putusan kompromistis. Orang Hindu diperbolehkan sembahyang di salah satu bagian masjid. Yakni di bagian, yang menurut mereka, inti dari itu di masa nan lalu. Syaratnya: tidak boleh lebih dari 20 orang.

Bedanya dengan masjid Babri, di sekitar Masjid Gyanvapi masih banyak orang Islamnya. Ada kampung Islam di sekitarnya. Mirip dengan masjid tempat saya salat di Varanasi tidak jauh dari situ. Saya pernah ke beberapa rumah di sekitar masjid. Mereka Islam.

Sebenarnya saya ingin ke Masjid Gyanvapi. Tapi saya tidak menemukan orang yang bisa mengantar ke sana.

"Masjid," kata saya di tengah kesulitan menjelaskan pentingnya saya ke Gyanvapi. Ternyata diantar ke masjid satunya. Itu pun diturunkan di pinggir jalan raya. Saya harus jalan kaki masuk gang agak ke dalam.

Untuk ke Masjid Gyanvapi juga harus masuk gang. Penduduk kota Varanasi padat. Perkampungan pun sesak. Mereka tidak mau mengantar saya ke sana mungkin karena penduduk yang bukan Islam tidak boleh melewati gang itu: gang masjid.

Menjelang Pemilu 2014, ribuan polisi diterjunkan ke sekitar Masjid Gyanvapi. Isu agama memanas setiap menjelang Pemilu. Rakyat menuntut janji pemimpin mereka. Yang menjanjikan mampu membongkar masjid itu akan mereka pilih. Baik untuk DPRD, DPR Pusat, wali kota, maupun perdana menteri.

Narendra Modi, maju jadi anggota DPR dari dapil kota suci Varanasi. Selalu terpilih. Perolehan suaranya sangat besar. Ia jadi perdana menteri dua kali. Ia dianggap simbol pemimpin politik Hindu yang pemberani dalam membela agama. Ia Hindu garis keras.

Dalam hal masjid Babri di Ayodya, keputusan finalnya adalah: pemerintah memberi tanah untuk membangun masjid Babri yang baru. Maka masjid yang umurnya sudah ratusan tahun itu harus dibongkar.

Masjid Gyanvapi juga masjid yang sangat tua. Yakni masjid yang dibangun di zaman kejayaan Islam di . Bagian utara-tengah menjadi wilayah kekuasaan kesultanan Islam Moghul.

Simbul terbesar kekuasaan itu adalah istana Taj Mahal. Di kota Agra. Sekitar 10 jam naik mobil dari Varanasi.

Di zaman itu masjid-masjid pun dibangun. Semangat pengislaman zaman itu sampai ke soal rumah ibadah. Kuil dirobohkan. Diganti masjid. Salah satu literatur menyebut perintah merobohkan Guanvapi terjadi tahun 1669. Yang memerintahkan adalah raja Aurangzeb.

Zaman berubah. Kerajaan Islam Moghul runtuh. Padahal itu bukan sekadar kerajaan. Moghul sudah menjadi kekaisaran. Wilayahnya meliputi , Pakistan, Afghanistan, dan negara-negara Asia tengah.

Moghul, Anda sudah tahu, berdiri tahun 1526, hampir bersamaan dengan Kesultanan Demak Bintoro di dekat Semarang. Moghul berkuasa selama lebih 300 tahun.

Setelah runtuh, Moghul meninggalkan budaya dan agama yang mendalam di kawasan itu. Kecuali di . Di sini pelan-pelan penduduknya kembali ke Hindu. Bahkan kini, di bawah Modi, menjadi negara agama. Penduduk Islamnya tinggal 14 persen.

Tentu itu mirip dengan yang terjadi di Cordova. Atau Cordoba. Di Spanyol selatan. Gereja jadi masjid. Lalu jadi gereja lagi. Tergantung mayoritas mana yang berkuasa.

Rumah ibadah telah menjadi tragedi kemanusiaan bila penguasa di sekitarnya berubah.

Keputusan pengadilan tinggi di Uttar Pradesh sudah mengizinkan penggalian di bawah masjid Gyanvapi. Syaratnya: tidak boleh melemahkan struktur bangunan. Masjidnya bisa roboh.

Susunan ahli arkeologi itu pun sudah diputuskan: lima orang, dua ahlinya dari Islam. Tentu akan memakan waktu. Tapi cara ini akan menular ke mana-mana. Terutama setiap kali akan ada Pemilu. (Dahlan Iskan)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video