Resmikan MPS Dander di Bojonegoro, Gubernur Khofifah Paparkan Solusi di Era Industri Digital
Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: Devi Fitri Afriyanti
Selasa, 30 Januari 2024 20:34 WIB
BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Gubernur Khofifah meresmikan Mitra Produksi Sigaret (MPS) Dander PT Kareb Alam Sejahtera, Bojonegoro, Selasa (30/1/2024). Peresmian yang ditandai dengan penekanan tombol sirine itu merupakan program kemitraan PT HM Sampoerna Tbk dengan melibatkan pengusaha daerah/koperasi sebagai operator dalam memproduksi merek-merek SKT Sampoerna, dan dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti oleh gubernur.
Secara khusus, Khofifah mengapresiasi Koperasi Karyawan Redrying Bojonegoro (Kareb) yang merupakan induk dari PT Kareb Alam Sejahtera. Menurut dia, Koperasi Kareb patut menjadi contoh bagi koperasi-koperasi lainnya yang berhasil mengembangkan usahanya hingga memiliki anak perusahaan.
BACA JUGA:
Hajat Nikahkan Putra Ketiganya, Khofifah Ziarah Makam Suami dan Gelar Santunan Yatim
Hadiri HUT Pepabri ke-65, Khofifah Berterima Kasih atas Sinergi Membangun Jatim
Mohon Doa Restu Maju Pilgub Jatim 2024, Khofifah Ajak Muslimat NU Jember Perbanyak Sedekah
Khofifah Ajak Nahdliyin Implementasikan Qanun Asasi NU saat Harlah Muslimat ke-78 di Kota Batu
“Biasanya kan koorporasi memiliki koperasi, tapi ini koperasi memiliki koorporasi. Ini luar biasa, bisa menjadi referensi tidak hanya di regional dan nasional namun bisa menjadi referensi global. Bagaimana koperasi bisa mendirikan koorporasi,” ujarnya kepada awak media.
Gubernur juga mengapresiasi PT HM Sampoerna yang telah menggandeng PT Kareb Alam Sejahtera menjadi Mitra Produksi Sigaret (MPS) Dander. MPS Dander merupakan MPS ke-39 yang telah dibentuk oleh PT HM Sampoerna, di mana 21 di antaranya berada di Jawa Timur.
“Beroperasinya MPS Dander sejak seminggu yang lalu membawa harapan baru memasuki tahun 2024 terutama bagi karyawannya yang mayoritas merupakan perempuan. Ini menjadi bentuk penguatan peran perempuan terhadap pembangunan,” tuturnya.
MPS Dander saat ini memiliki 3.090 karyawan yang didominasi oleh pekerja perempuan sebagai pelinting rokok. Mayoritas dari mereka merupakan tulang punggung perekonomian keluarganya.
Khofifah menambahkan, usaha-usaha padat karya semacam ini merupakan solusi di era industri digital untuk mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Di mana era industri digital yang memanfaatkan sistem digital memang membuat penggunaan tenaga kerja semakin efisien. Namun di sisi lain berakibat berkurangnya serapan tenaga kerja. Terutama tenaga kerja yang masuk dalam kategori unskill labour.