Menggumpal dan Busuk, Warga di Jombang Keluhkan Kualitas Beras Bulog
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Rony Suhartomo
Senin, 16 April 2018 17:52 WIB
JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Sejumlah warga kurang mampu mengeluhkan jeleknya kualitas beras bantuan bagi warga miskin di Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Keluhan ini sudah sekian kalinya. Dari tahun ke tahun, potret buruk itu selalu terjadi.
Kali ini, puluhan warga kurang mampu di RT 10 RW 04 Dusun/Desa Pandanwangi, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur yang harus menerima kenyataan pahit itu. Beras bantuan yang diterima, kualitasnya benar-benar tak laik dikonsumsi.
BACA JUGA:
DPRD Jombang Sidak Gudang Bulog, Temukan Beras Berkutu dan Berubah Warna
Warga Terima Rastra Tak Laik Konsumsi, DPRD Jombang Sidak Gudang Bulog
Desak Polisi Selidiki, Anggota DPRD: Rastra di Jombang Tak Manusiawi, Kembalikan Saja ke Bulog
Lagi, Rastra Tak Laik Konsumsi Dibagikan di Jombang, Protes Warga Penerima Diabaikan
Bagaimana tidak, beras yang diterima warga kondisinya sangat memperihatinkan. Beras yang dikemas karung plastik seberat 20 kilogram itu, sudah rusak. Selain berjamur, beras juga menggumpal dan busuk. “Ya begini kondisi berasnya, sudah menggupal dan penuh dengan jamur,” kata salah seorang warga penerima, Senin (16/4/2018).
Selain itu, kondisi beras juga kering dan berkutu. Sehingga, warga pun enggan untuk mengkonsumsinya. Padahal, harapannya, beras ini bisa meringankan beban warga kurang mampu.
Djumini, warga setempat juga menyayangkan buruknya kualitas beras bantuan yang diterima warga. Padahal, beras bantuan yang diterima warga ini, baru diambil pagi tadi. “Jadi awalnya itu saya mendapat laporan dari warga, kalau belum menerima beras bantuan. Akhirnya saya cek ke Balai Desa. Begitu saya tanyakan, kemudian sama perangkat desa berasnya disalurkan,” kata Djumini.
Menurutnya, ada 20 kepala keluarga (KK) di RT 10 RW 04 Dusun/Desa Pandanwangi yang menerima bantuan beras dengan kondisi buruk, yakni menggumpal, busuk, dan berkutu. Sehingga warga pun memilih tidak memasaknya.
“Ini sebenarnya jatah dua bulan. Tadi itu saya juga sudah laporkan ke desa kalau kualitas beras yang diterima buruk dan busuk. Katanya mau diganti, tapi yang akan digunakan mengganti kondisinya juga sama-sama buruk,” paparnya. (ony/rev)