Begini Cara DK3P dan Disparbud Pasuruan Selamatkan Kesenian
Editor: Yudi Arianto
Wartawan: Ahmad Fuad
Minggu, 23 Juni 2019 21:17 WIB
PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Setiap bulan purnama di Candi Jawi ada pagelaran beragam tarian. Mulai dari tari layang-layang, tari kelelawar, tari tembak dan masih banyak tari lainya. Tapi akhirnya tarian tersebut kurang menarik perhatian masyarakat.
Ketua DK3P Ki Bagong Sabdo Sinukarto memaparkan, ada beberapa kendala dalam kegiatan tersebut yang dampaknya kurang menarik perhatian masyarakat.
BACA JUGA:
Hadiri Pagelaran Seni Budaya, Wakil Wali Kota Pasuruan Ingatkan soal ini
Peringati Hari Santri Sekaligus Lestarikan Budaya, Pemkot Pasuruan Gelar Lomba Samroh
FPK Usul Tagline Pasuruan Berbudaya di Hari Jadi Kabupaten Pasuruan
Datangi Gedung DPRD Kabupaten Pasuruan, Warga Keluhkan Larangan Mandi di Candi Belahan
Ia menjelaskan, rutinitas tari tersebut hanya terdiri dari 9 kecamatan. Sementara kabupaten ini berjumlah 24 kecamatan.
"Ya mesti saja gak ada peminatnya," jelas Bagong kepada BANGSAONLINE.com disaksikan perwakilan Kepala Bidang Seni dan Budaya Disparbud Kabupaten Pasuruan Nurul Hidayati, Minggu (23/6), di areal Candi Jawi Pandaan, Kab. Pasuruan.
Bagong mengusulkan kepada Kabid yang hadir di acara tersebut agar seluruh perwakilan dari beberapa kecamatan diikutsertakan untuk menampilkan tariannya tersebut. Atau paling tidak menurut Bagong, meskipun bukan tari, tetapi kreasi budaya yang telah diwariskan oleh nenek moyang mereka.