Gelar Kirab 107 Keris Pusaka, Warga Lumangsih Harap Pemkab Peduli Budaya | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Gelar Kirab 107 Keris Pusaka, Warga Lumangsih Harap Pemkab Peduli Budaya

Editor: Abdurrahman Ubaidah
Wartawan: Ahmad Fuad
Senin, 16 September 2019 10:52 WIB

Tampak dari tengah Hardi Utoyo, Gus Kholil, Ki Bagong DK3P dan Mpu lainya.

PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Ratusan Warga Lumangsih antusias mengikuti karnaval Kirab Keris Pusaka yang digelar oleh pedepokan Gema Qolbu asuhan Gus HM Kholil. Total ada sebanyak 107 jenis Keris Pusaka yang dijamas dalam kirab kali ini.

"Kirab ini diikuti ratusan warga kampung serta budayawan berasal dari berbagai daerah," ungkap Gus Kholil kepada BANGSAONLINE di kediamanya, Dusun Lumangsing, Desa Ketan Ireng, Prigen, Pasuruan, Senin (16/9).

Menurutnya, tujuan dari kegiatan tersebut adalah memeriahkan tahun baru Islam 1 Hari Muharrom 1441 H. Selain merupakan pergantian tahun baru Hijriyah, bulan itu di kalender Jawa dikenal dengan bulan Suro.

Kebiasaan masyarakat Jawa di bulan tersebut, mengadakan pengasahan benda pusaka, menggelar tradisi nenek moyang seperti pagelaran bantengan, jaranan, barongan, dan sebagainya. Juga ada kegiatan selamatan jenang suro.

"Jadi, inti dari kegiatan ini adalah melestarikan budaya yang hampir punah," kata Gus Kholil. Dalam kegiatan itu juga digelar sidikara/ruwatan keris yang dipimpin langsung oleh Mpu Fanani dan Mpu Arya Kusuma dari Malang.

(Suasana Kirab Keris Pusaka)

Gus Kholil mengungkapkan, Kabupaten Pasuruan punya aset budaya yang belum tersentuh, yaitu Keris Winongan. "Keris Winongan yang sudah viral secara nasional ini memiliki karasteristik sendiri. Yaitu Keris Lurus (ageman) dan memang asli dibuat oleh Mpu Winongan," paparnya.

Sementara dari penanggung jawab pagelaran pusaka tersebut, H. Hardi Utoyo memberi masukan kepada Pemkab Pasuruan. "Pemkab harus komitmen dan berupaya agar menjadikan Keris Winongan ini sebagai ikon Kabupaten Pasuruan" terang Hardi Utoyo yang juga kakak kandung Joko Cahyono Ketua Fraksi NasDem.

Dia juga berharap pemkab ikut berperan dalam mengembangkan budaya tersebut. Sebab, menurutnya, perhatian pemerintah kabupaten kepada budaya masih minim. "Keris Winongan itu menjadi simbol Kabupaten Pasuruan, tentunya Pemkab harus peduli dengan kegiatan seperti ini," ucap Hardi.

Dia juga berharap kegiatan yang baru diawali ini bisa membuat pemerintah peka untuk melestarikan tradisi-tradisi yang ada di Pasuruan. "Sidikara atau Ruwatan keris ini masih awal dari sekarang, semoga kedepanya Pemkab ada perhatian kepada budaya ini, sehingga kita bisa bersama melestarikan budaya dan tradisi warisan leluhur kita," pungkasnya.(afa/dur)

(Salah satu stand Keris Pusaka pada event kirab Keris Pusaka di Pasuruan). 

 

 Tag:   budaya pasuruan

Berita Terkait

Bangsaonline Video