​Dua Perempuan Hebat di HUT ke-8 Nasdem | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

​Dua Perempuan Hebat di HUT ke-8 Nasdem

Editor: Tim
Senin, 02 Desember 2019 15:43 WIB

Jeannette Sudjunadi (Ketua DPW Partai NasDem Jawa Timur) saat berpelukan dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pada HUT ke-8 Nasdem di JX International Jalan A Yani Surabaya. foto: istimeawa/ bangsaonline.com

Oleh: Nico Ainul Yakin (Wakil Ketua DPW Nasdem Jawa Timur)

HUT ke-8 Partai yang digelar DPW Partai Jawa Timur di JX International Surabaya (23/11/2019) lalu berjalan meriah dan sukses. Ribuan kader dari pelosok Jawa Timur yang tumpah ruah di gedung berkapasitas 10 ribu orang mengikuti dengan hikmat setiap episode kegiatan hingga acara usai.

Selain disuguhi tembang-tembang merdu dari penyanyi legendaris Didi Kempot, peserta juga dimanja dengan suguhan atraktif sarat makna, yakni kesenian daerah yang bertajuk “Pesan Budaya”, seperti tari gandrung Banyuwangi, tari gelang ro’om Madura, reog Ponorogo, dan kesenian hadrah yang mewakili Tapal Kuda.

Partai Jawa Timur juga memberikan penghargaan (memoir) kepada 12 pejuang restorasi yang telah mangkat dan turut serta berperan mewujudkan cita-cita Partai  dalam bingkai gerakan perubahan untuk Indonesia.

Kegiatan HUT ini juga dimeriahkan dengan Peluncuran 157 unit Mobil Siaga bantuan dari anggota dewan Partai (DPRD Kabupaten/Kota, DPRD provinsi, dan DPRRI) dari Dapil Jawa Timur yang diproyeksikan tidak terbatas pada konstituen  saja, tapi untuk masyarakat luas. Siapapun yang membutuhkan untuk keperluan mengantar pengajian dan ziarah, bahkan mengantar warga yang sakit bisa menggunakan mobil siaga ini.

Usai menyampaikan orasi politiknya, Ketua Umum Partai Surya Paloh melepas mobil-mobil siaga persembahan Wakil Rakyat berkonvoi mengelilingi kota pahlawan, Surabaya. Pelepasan mobil siaga itu bukan untuk show of force, tetapi didedikasikan untuk mendekatkan wakil rakyat dari kepada masyarakat luas.

tidak mau anggota dewannya seperti menara gading yang tidak mengakar kepada masyarakat. Iring-iringan mobil siaga Partai yang tampak “mengular” dari kejauhan menyusuri jalan-jalan protokol kota Surabaya - semakin melengkapi kemeriahan peringatan HUT Partai  di Jawa Timur.

Momentum sarat makna yang terlewatkan di tengah hingar bingarnya peringatan HUT Partai ; ketika setiap pasang mata tertuju kepada satu sosok tokoh berpengaruh Partai ; dan di saat kuli tinta sibuk memburu dan mengutip pernyataan-pernyataan brilian tokoh nomor satu ; kala paparazzi sibuk mengabadikan momen-momen penting kegiatan HUT – ada satu pemandangan menarik yang terlewatkan – yakni, momentum bertemunya dua sosok perempuan hebat Jawa Timur yang berpelukan begitu erat di tengah-tengah ribuan kader  yang menyesak di gedung JX International Surabaya.

Mereka adalah Jeannette Sudjunadi (Ketua DPW Partai Jawa Timur) dan  Indar Parawansa (Gubernur Jawa Timur).

Di kejauhan, saya menyaksikan peristiwa langka tersebut sebagai sesuatu yang memiliki makna mendalam. Secara spontan hati saya tergerak untuk menarasikan kejadian itu dari sudut pandang positif untuk Partai ke depan dan masyarakat Jawa Timur.

Meski tak ada kata dan kalimat yang terdengar saat prosesi berpelukan, tapi dua perempuan hebat Jawa Timur itu telah memperlihatkan peristiwa teateral – sebuah tontonan sekaligus tuntunan yang jauh menembus batas-batas makna sebenarnya dari sekadar kata “berpelukan”.

Makna berpelukan Bunda Jeannette dengan Ibu memang tidak seperti pelukannya Ketua Umum dengan Presiden PKS (30/10); Berbeda pula maknanya dengan pelukan Presiden Jokowi kepada Surya Paloh di puncak peringatan HUT Partai di Jakarta International Teathre, Jakarta (11/11).

Pelukan tokoh-tokoh nasional yang sempat menjadi perbincangan banyak kalangan dan viral beberapa hari di media sosial itu karena pesan yang disampaikan berdampak secara nasional, terutama jika dihubungkan dengan situasi negara sebelum dan sesudah Pilpres 2019. Endingnya untuk komitmen persaudaraan sesama anak bangsa, menjaga persatuan dan kesatuan nasional untuk keutuhan NKRI dan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.

Di balik Makna Pelukan Jeannette dengan  Saya tidak mendengar kalimat apapun yang dibisikkan Bunda Jeannette di telinga Gubernur  – Saya juga tidak tahu apa yang dikatakan Ibu Gubernur merespon bisikan Ketua DPW Jawa Timur. Saya hanya menyaksikan di kejauhan dua perempuan hebat Jawa Timur itu tengah berpelukan dan saling berangkulan begitu erat, ekspresif dan sangat impresif.

Secara subyektif saya melihat dari gestur tubuh keduanya - mereka tengah melakukan komunikasi politik dengan pesan-pesan politik yang sangat berarti. Jika dikaitkan dengan peristiwa pelukan Ketua Umum, Surya Paloh dengan Sohibul Iman dan Presiden Jokowi, Bunda Jeannette sepertinya tengah mentransmisikan nilai-nilai (value) dan budaya politik adiluhung yang diajarkan Ketua Umum tentang makna kebersamaan dan persaudaraan yang kemudian pesan itu diteruskan kepada kader-kader Jawa Timur.

Pesan kebersamaan dan persaudaraan itu tampak jelas dalam narasi yang disampaikan Bunda Jeannette dalam sambutannya. Beliau menyampaikan pesan kebersamaan dan persaudaraan untuk mewujudkan cita-cita berbangsa. Menurutnya, Partai adalah mitra strategis Ibu khofifah dalam membangun Jawa Timur sebagai sentra kemajuan negeri. Partai  bukan sekadar partai pengusung pada Pilgub yang lalu, tetapi menjadi bagian yang tak terpisahkan dari Gubernur Jawa Timur.

Pesan Bunda Jeannette kemudian direspons oleh Ibu . Beliau mengajak Partai  untuk terus menerus membangun kebersamaan untuk penguatan kebhinnekaan.

Gubernur Jawa Timur menyampaikan pesan bahwa Jawa Timur adalah “jantungnya Indonesia”, oleh karena itu, maka Partai Jawa Timur harus memiliki semangat lebih kuat dalam mengawal merah putih dengan segala keragaman yang dimiliki.

Itulah beberapa catatan subyektif saya dalam memaknai peristiwa “berpelukan” dua perempuan hebat Jawa Timur pada Peringatan HUT ke-8 dan Peluncuran Mobil Siaga Partai . Wallahu a’lam bis-shawab.

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video