Bahkan, kata dia, di salah satu pasal di sana, ada pasal yang bisa menjerat seseorang atau siapapun itu yang menghalangi pemberian ASI eksklusif masuk ke jerat pidana.
"Dan hari ini kita masih sering mendengar, ada saja pihak-pihak yang tidak mendukung pemberian ASI eksklusif ini. tentu ini menjadi sebuah ironi, karena WHO, Badan Kesehatan Dunia melalui UNICEF menyatakan bahwa tidak ada susu yang lebih baik dari ASI,” ujarnya.
Ia memberikan pesan para ibu ini bisa menghasilkan ASI, tapi entah karena alasan apa akhirnya gagal menyusui. Hal itu sangat disayangkan sekali. Semoga para ibu yang memeriksakan kehamilannya juga mendapatkan edukasi tentang ASI.
Diterangkan Ferry, bahwa di puskesmas juga ada meja konseling dan semoga berfungsi dengan benar, yang bisa memberikan keyakinan kepada ibu hamil untuk mendapatkan persalinannya.
“Karena betapa pentingnya meja konseling ini dalam menuju kelahiran untuk memberikan pemahaman dan keyakinan kepada para ibu ini bahwa ASI nya ini dapat keluar,” tutupnya.
Hadir pula dalam kegiatan itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Kediri Alfan Sugiyanto, narasumber dari Kantor Perwakilan UNICEF dr. Karina Widowati, Ketua Dharma Wanita Kota Kediri Novita Bagus Alit, Ketua Persit Kartika Candra Kirana (KCK) Cabang XXV Kodim 0809/Kediri Halimatun Sa'dyah Rully Eko Suryawan.
Kemudian, Kepala OPD Pemkot Kediri, Camat dan Lurah se-Kota Kediri, Kepala Direktur Rumah Sakit se-Kota Kediri, Ketua TP PKK Kecamatan dan Ketua TP PKK Kelurahan se-Kota Kediri, Kepala Puskesmas se-Kota Kediri, dan Direktur / Pimpinan Perusahaan se-Kota Kediri. (uji/ari)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News