Selain memberikan bantuan rumah layak huni, mulai dari material, tenaga tukang, dan kuli bangunan, Dhibra Shiddiqiyyah juga membantu biaya hidup penerima bantuan selama yang bersangkutan belum bisa menempati rumah barunya.
"Selama (rumahnya proses) dibangun tiga bulan ini, yang punya rumah kan kesulitan tempat tidur, kita sebagai warga Shiddiqiyyah juga membantu biaya kos-kosan selama rumahnya dibangun," sahut Hari Sutikno.
Sementara Hartono, sangat bersyukur bisa mendapat bantuan pembangunan rumah layak huni dari Shiddiqiyyah. "Alhamdulillah, kita dapat bantuan dari Shiddiqiyyah santunan rumah," ungkapnya.
Ia mengungkapkan kondisi rumahnya sebelum dibangun memang tidak layak huni. Terutama saat musim hujan, rumah tersebut selalu kebanjiran. "Tiap malam kalau hujan itu saya selalu nguras, sampai jam 1 pagi," cerita Hartono.
(Hartono, penerima bantuan rumah layak huni didampingi sang istri, Azizah (kanan))
Sementara Azizah, istri Hartono, mengungkapkan rumahnya disurvei terlebih dahulu sebelum dibongkar. "Setelah disurvei, terus diajukan bantuan rumah layak huni dan disetujui," katanya.
Hartono bersama istri pun berterima kasih kepada Shiddiqiyyah yang telah memberi bantuan rumah layak huni. "Semoga Shiddiqiyyah selalu lestari jaya," tutup Hartono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News