SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Khofifah optimis pelaksanaan Pemilu 2024 di Jawa Timur akan berlangsung dengan tertib, jujur, adil, aman, dan juga lancar. Hal ini didukung dengan kondusivitas yang terbangun dari seluruh entitas di Jawa Timur, termasuk seluruh lintas elemen yang kini telah terbangun dengan harmoni.
“Di Jatim, kearifan lokal terbangun dengan sangat baik karena masing-masing entitas punya soliditas untuk menjaga harmoni,” ujarnya saat menjadi narasumber dalam Cangkrukan Menkopolhukam bertajuk 'Tertib di Tahun Politik Menuju Indonesia Maju', Selasa (28/2/2023).
BACA JUGA:
- Hajat Nikahkan Putra Ketiganya, Khofifah Ziarah Makam Suami dan Gelar Santunan Yatim
- Hadiri HUT Pepabri ke-65, Khofifah Berterima Kasih atas Sinergi Membangun Jatim
- Mohon Doa Restu Maju Pilgub Jatim 2024, Khofifah Ajak Muslimat NU Jember Perbanyak Sedekah
- Khofifah Ajak Nahdliyin Implementasikan Qanun Asasi NU saat Harlah Muslimat ke-78 di Kota Batu
Menurut dia, soliditas terwujud berkat upaya Nawa Bhakti Satya yaitu Jatim Harmoni. Apalagi, Harmonious Partnership menjadi ruh setiap program agar semua elemen dan entitas ikut diajak berbicara serta dilibatkan.
Gubernur menyebut, ada dua hal yang tidak boleh ditinggalkan dalam diskusi Cangkrukan Menkopolhukam yang mengulas upaya untuk mewujudkan Tahun Politik 2024 bisa berjalan tertib, yakni melakukan pendekatan serta penguatan di sisi kultural dan spritual.
"Pendekatan kultural perlu dibangun dengan menjalin komunikasi dengan para tokoh masyarakat, tokoh adat, serta budayawan yang menjadi simpul-simpul di masyarakat. Sedangkan untuk pendekatakan dan penguatan spiritual saya rasa sudah ada dari sila ke satu Pancasila," paparnya.
"Misalnya setiap Jumat, khotib dipesankan ikut berdoa untuk ketertiban, keamanan serta kedamaian bangsa dan agar masyarakat Indonesia tetap guyub rukun dan NKRI kokoh. Begitu juga di gereja-gereja, vihara, dan seterusnya ada do'a untuk kedamaian bersama,” tuturnya menambahkan.
Khofifah menekankan, harmonious partnership tidak bisa hanya dilakukan dengan pendekatan struktural, tetapi juga harus turut menjaring ide-ide kearifan lokal dari berbagai suku di seluruh daerah yang ada di Jatim. Ketika mereka saling bertemu, sesungguhnya perekat harmonious partnership semakin terbangun.
Selain itu, sinergitas serta upaya yang sudah dilakukan Pemprov Jatim, diikuti dengan tingkat Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) di Jatim yang secara prosentase dinilai baik.
“Berdasarkan IDI metode baru tahun 2021 di Jatim mencapai 81,31 persen," imbuhnya.
Untuk itu, Gubernur Khofifah mengapresiasi melalui kegiatan ini, semakin menumbuhkan rasa persaudaraan dan kesatuan berbangsa dan bernegara sesama umat manusia.
Pra conditioning seperti ini akan sangat membantu bagaimana sebetulnya meeting of mind diantara seluruh stakeholder Jawa Timur bersama-sama kita menjaga suasana aman tertib damai dan demokratis.
"Ini format yang bisa menyemai damai, menyemai kasih dalam mewujudkan tertib Pemilu serentak 2024 mendatang," tandasnya.
Adapun, beberapa upaya dilakukan Pemerintah Provinsi Jatim untuk mewujudkan Pemilu yang tertib diantaranya melakukan penyiapan penganggaran untuk pelaksanaan serta untuk pengamanan Pilkada 2024.
“Dalam keputusan gubernur pada tanggal 2 Februari 2023, ada dukungan pendanaan pilkada serentak yang sudah selesai. Provinsi Jatim menjadi referensi penyiapan anggaran 2024 karena sudah selesai pertama kali," tuturnya.
Klik Berita Selanjutnya