SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Khofifah menerima penghargaan atas kebijakan dan komitmen besarnya dalam menjadikan Jawa Timur sebagai provinsi dengan jumlah Perpustakaan Terakreditasi Terbanyak di Indonesia pada 2022.
Penghargaan dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI tersebut diberikan langsung oleh Kepala Perpusnas RI Drs. Muhammad Syarif Bando, MM di Hotel Pullman Jakarta Central Park Podomoro City, Jalan Letjen S Parman Kav. 28 Jakarta, pada acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Bidang Perpustakaan Tahun 2023.
BACA JUGA:
- Pengajian Jelang Penikahan Putranya, Khofifah: Bismillah Semoga Lancar dan Jadi Keluarga Samawa
- Pengamen di Jalan Airlangga Diringkus Polsek Gubeng, Ternyata Buron Komplotan Begal
- Hindari Pemotor, Feeder Wira Wiri Suroboyo Nyemplung Sungai di Gunung Anyar
- Info BMKG Kamis 19 September: Hari ini Jatim dan Surabaya Cerah, Perairan Berawan
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan terima kasihnya atas apresiasi yang diberikan ini. Menurutnya, penghargaan ini akan semakin memacu motivasi seluruh masyarakat Jawa Timur untuk bersama sama meningkatkan budaya membaca, dan menumbuhkan literasi membaca sejak dini.
"Saya menyampaikan ucapan terima kasih atas penghargaan yang kami terima, semoga ini menjadi ikhtiar kita bersama dalam mengabdikan diri untuk kemajuan provinsi dan bangsa yang kita cintai,” kata Gubernur Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (8/3/23)
Gubernur Jatim menambahkan, perpustakaan yang sudah mendapatkan sertifikat dan terakreditasi di Jawa Timur pada 2021 jumlahnya mencapai 1.658 dan meningkat di 2022 menjadi 2.096.
“Dengan jumlah perpustakaan yang terus meningkat, kami mendorong seluruh masyarakat Jawa Timur untuk meningkatkan literasi membaca sejak dini," ujarnya.
Orang nomor satu di lingkungan Pemprov Jatim ini menyampaikan, menjadi keharusan untuk meningkatkan kemajuan perpustakaan. Mengingat peran perpustakaan dalam mensejahterakan warga melalui perkembangan literasi sangat besar manfaatnya.
Perpustakaan masih menjadi acuan utama dari semua generasi untuk memperoleh literatur keilmuan maupun pengetahuan. Sehingga kualitas dan kuantitas bahan bacaan harus kembali menjadi perhatian bersama.
Klik Berita Selanjutnya