Pengukuhan Rektor Unirow Tuban.
Sementara itu, Kepala LL Dikti Wilayah VII Jawa Timur, Prof. Dyah Sawitri, SE., MM, juga turut menyampaikan ucapan selamat dan doanya untuk Rektor baru Unirow. Apresiasi tinggi disampaikan bagi rektor sebelumnya yang telah memimpin Unirow selama 8 tahun dengan berbagai prestasi yang mampu diraih.
“Selamat dan sukses untuk pak rektor, semoga bisa melakukan perubahan seperti apa yang diamanatkan oleh merdeka belajar. Untuk Prof. Dian terimakasih atas perjuangannya yang berat, ini perbuatan yang baik semoga menjadi amal jariah,” ucapnya.
Menurutnya, dunia pendidikan dewasa ini mengalami perubahan secara dinamis dan terus menerus. Namun, setiap perubahan yang terjadi harus mampu dimanfaatkan untuk menjadi peluang dan kekuatan baru. Program pendidikan merdeka belajar telah membawa berbagai macam perubahan.
"Selain membuka kesempatan kepada mahasiswa untuk memperluas jaringan dan mengembangkan kemampuannya, merdeka belajar juga memberikan peluang dan kekuatan baru terkait transformasi sistem Pendidikan Tinggi," imbuhnya.
Menanggapi tuntutan dan perubahan dalam Perguruan Tinggi tersebut, dirinya berpesan untuk rektor baru untuk selalu siap dan tanggap dalam menghadapi peluang dan kekuatan dari perubahan Standar Pendidikan Tinggi dapat dilakukan melalui:
"Pertama, meningkatkan daya saing untuk menghadapi persaingan antar Perguruan Tinggi baik dengan sesama Perguruan Tinggi Swasta maupun dengan Perguruan Tinggi Negeri," imbuhnya.
Kemudian, peningkatan kesiapan Sumber Daya Manusia dalam menguasai teknologi informasi. Selanjutnya, menghasilkan lulusan yang kreatif, inovatif, adaptif. Sehingga bisa mengikuti perkembangan iptek melalui kerjasama dengan mitra Dunia Usaha dan Dunia Industri guna menghadapi tantangan dunia ke depan.
"Terakhir, mempersiapkan diri terhadap kemungkinan masuknya tenaga asing sebagai imbas industrialisasi di Kabupaten Tuban dan Masyarakat Ekonomi Asean. Kelima pemenuhan Indikator Kinerja Utama melalui peningkatan kualitas lulusan, Kualitas Dosen dan Tenaga Kependidikan, kualitas kurikulum. Dan Keenam, publikasi artikel di Jurnal Internasional Bereputasi," tutupnya. (gun/sis)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
