Penetapan Bacabup-Bacawabup Mojokerto Tegang, Ratusan Aparat Dikerahkan

Penetapan Bacabup-Bacawabup Mojokerto Tegang, Ratusan Aparat Dikerahkan JAGA KETAT - Puluhan di antara ratusan personel Polres Mojokerto di halaman kantor KPUD setempat lengkap dengan anjing pelacak. (gunadhi/BANGSAONLINE)

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Ratusan aparat keamanan sejak dini hari kemarin (24/8) menetapkan status keamanan Pilkada Mojokerto siaga satu. Kerusuhan massal berpotensi terjadi menyusul kabar tak lolosnya salah satu pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati yang tadi (24/8) siang akan ditetapkan oleh KPUD setempat.

600 aparat gabungan polisi dan TNI AD diterjunkan untuk menjaga kantor KPUD, Panwaslu, dan rumah-rumah pasangan calon. Bahkan anjing pelacak juga turut disiagakan di Kantor KPUD Mojokerto untuk mendukung antisipasi bakal adanya aksi unjuk rasa ribuan simpatisan salah satu pasangan calon.

"Jadi anggota kami Polres seluruhnya siaga satu mulai pukul 00.00 WIB tadi, kekuatan kami diback up teman-teman TNI siap melakukan pengamanan penetapan pasangan calon bupati dan wakil bupati hari ini," cetus Kapolres Mojokerto AKBP Budhi Herdi Susianto di kantor KPUD, Senin (24/8).

Budhi menjelaskan, status siaga satu tersebut diberlakukan menyusul akan adanya aksi unjuk rasa simpatisan salah satu pasangan calon ke kantor KPUD Mojokerto. Diduga rencana aksi massa itu sebagai buntut kemungkinan salah satu pasangan calon yang tak lolos dari seleksi KPUD. "Ada rencana aksi damai oleh sekelompok masa dari calon tertentu, rencana aksi di KPUD," ungkap Budhi.

Untuk itu, lanjut Budhi, pihaknya menerjunkan 400 personel menjaga kantor KPUD dan Panwaslu Mojokerto. Selain itu, pihaknya juga mendapat bantuan dari Kodim 0815 sebanyak 60 personel di KPUD dan 10 personel di Panwaslu, serta 1 SSK personel Brimob Polda Jatim yang disiagakan di kantor KPUD.

"400 personel kami sebar ke KPUD 200 personel, Panwas 30 personel, rumah masing-masing pasangan calon baik pengaman terbuka dan tertutup, juga dibantu polsek dan koramil setempat," ujarnya.

Kerusuhan dalam Pikada 2010, menurut Budhi juga menjadi catatan penting untuk pengamanan penetapan pasangan calon hari ini. Saat itu, kerusuhan terjadi akibat tak lolosnya salah satu pasangan cabup-cawabup. Massa simpatisan pasangan tersebut kecewa dan menyerang kantor DPRD Mojokerto saat pasangan yang lolos membacakan visi-misinya.

"Kami tak mau kecolongan, kami siap dengan segala kemungkinan yang akan terjadi. Apapun yang diputuskan KPUD, kami siap mengamankan," tandasnya.

Pantauan media ini di kantor KPUD, ratusan personil polisi dan TNI berjaga di halaman luar dan dalam kantor penyelenggara pemilu itu. Pasukan Dalmas bersiaga dengan senjata tameng dan pentungan. Pada sisi kiri halaman kantor KPUD, juga terlihat dua ekor anjing pelacak dari Polres Mojokerto bersiap membubarkan aksi massa jika anarkis. Tak sembarang orang dibolehkan masuk ke kantor KPUD.

Sementara itu, hingga pukul 16.20 WIB, belum ada kejelasan kapan rapat pleno penetapan pasangan calon bupati dan wakil bupati peserta Pilkada 2015 akan digelar, apalagi pengumuman hasil pleno soal penetapan bacabup-bacawabup. Tak terlihat seorang pun komisioner KPUD yang datang ke kantornya.

Sekedar diketahui, tiga pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati yang akan ditentukan nasibnya oleh KPUD Mojokerto sebagai peserta Pilkada 2015 adalah Mustofa Kamal Pasa-Pungkasiadi, Choirun Nisa-Arifudinsyan (Nisa-Arif), serta pasangan independen Misnan Gatot-Rahma Shofiana. (gun/rvl)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO