MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Menjelang pelaksanaan Pilkada Serentak 2024, Bawaslu Kabupaten Mojokerto panen pengaduan dugaan pelanggaran pemilu oleh oknum Aparatur Sipil Negara (ASN). Sebanyak 6 ASN dilaporkan lembaga pengawas pemilu ini, dan kini tengah didalami.
”Kami sudah menerima laporan adanya 6 oknum ASN di Pemkab Mojokerto yang diduga mendukung salah satu paslon. Laporannya soal netralitas, ” beber Ketua Bawaslu Kabupaten Mojokerto, Dody Faisal dalam acara sosialisasi Pengawasan dan Media Ghatering dalam rangka pemilihan kepala daerah serentak tahun 2024, di aula Hotel Aston Mojokerto, Jumat (6/9) pagi.
BACA JUGA:
- Dandim 0815 Jamin Netralitas, Kapolres Mojokerto Siap Sikat Pelaku Money Politics
- Yel-Yel Ganti Bupati dan Menang 90%, Ribuan Korcam dan Kordes Relawan Bara-Rizal Konsolidasi
- Diiringi Konvoi, Gus Barra-Rizal Octavian Daftar Pilbup Mojokerto ke KPU
- Tegas! Pj Wali Kota Mojokerto Minta Tangkap Pelaku Money Politic di Pilkada Mendatang
Dody merinci, keenam teradu tersebut adalah oknum ASN di wilayahnya. Pihak Bawaslu sendiri tidak menutup mata terhadap laporan ini dan bakal mendalaminya. Dalam pengawasan pilkada, Dody mengajak awak media untuk aktif dalam pengawasan pilkada.
"Kami memiliki keterbatasan personil, makanya kami butuh kerja sama masyarakat dan rekan-rekan media, untuk ikut secara aktif mengawasi jalannya Pilkada ini. Kita berharap Pilkada mendatang kondusif tanpa adanya konflik horisontal. Semoga Pilkada ini bisa berlangsung jujur dan kondusif, ” pungkas Dody.
Sementara itu, Dirut Radar Mojokerto, Nurkholis yang tampil sebagai nara sumber bersama Ketua PWI Mojokerto, Sholahudin Wijaya dan Ketua IJTI Syafiudin mengungkapkanpengawasan yang dilakukan jurnalis selama ini, mirip dengan tugas Bawaslu.
”Intinya para jurnalis juga akan melihat bagaimana sesuatu itu berjalan sesuai dengan rel tujuannya, ” tegasnya.
Klik Berita Selanjutnya