SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Dalam rangka Dies Natalis ke-61, Universitas Airlangga menggelar Pekan Warisan Budaya Dunia dan Ekonomi Kreatif 17 hingga 20 November mendatang di gedung Airlangga Convention Center (ACC). Selain dipentaskan ludruk tanggal 18 November kemarin, besok tanggal 20 November 2015 digelar wayang kulit dengan dalang Sujiwo Tejo.
Acara dibuka oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Kacung Maridjan, Ph.D, bersama rektor Unair Prof. Dr. M. Nasih, dan Direktur Pengelolaan Kekayaan Intelektual Dirjen Dikti Dr. Sadjuga.
BACA JUGA:
- 5 Daerah di Jatim Bakal Diisi Calon Tunggal, Pengamat Politik Unair: Erosi Demokrasi Lokal
- Calon Tunggal di Pilkada 2024, Pengamat Politik Unair: Tak Berkaitan dengan Krisis Demokrasi
- Suntik Semangat ke Maba Unair, Khofifah: Jadilah Enabler Leader, Jadilah Game Changer!
- Ketua IKA Unair Khofifah: Gaungkan Semangat Berkarir dengan Napas 'Excellent With Morality'
Prof Kacung menyampaikan keynote speech “Budaya sebagai Pemicu Pembangunan Indonesia.” Kacung mengatakan, kebudayaan memiliki tiga dimensi penting, yaitu sistem nilai, ekspresi, dan material.
Sistem nilai menginspirasi dan mengikat masyarakat.Termasuk dalam sistem nilai adalahthe way of thinking (kreativitas) yang menjadi jalan untuk mewujudkan mimpi. Maka, dengan kebudayaan bangsa bisa maju dan tetap terkondisikan.
Dimensi selanjutnya adalah ekspresi. Pakaian, bahasa, cara bicara, tarian, wayang, adalah bentuk-bentuk ekspresi. Selanjutnya adalah dimensi material atau artefak, contohnya masjid, candi, dan sebagainya.
Ketiga dimensi kebudayaan tersebut diharapkan bisa mendorong kemajuan bangsa, sebab bisa menggerakkan masyarakat untuk menjadi lebih baik, meningkatkan indeks kebahagiaan, serta meningkatkan perekonomian.
Klik Berita Selanjutnya