"Cara tanam dengan sistem hidroponik ini sangat aman dan sehat," kata Fatoni.
Ditambahkan oleh Fatoni, di Kota Kediri sudah ada komunitas hidroponik yang anggotanya sekitar 25 orang. Tapi untuk Kediri Raya anggota Komunitas Hidroponik ada 223 orang lebih. Baik dari skala hobi dan bisnis. Namun untuk skala industri di Kediri belum ada.
Sementara itu, pemateri kedua Imam W. Zarkasyi dari KLM Agro, menjelaskan bahwa cara tanam dengan sistem hidroponik ini sangat baik. Karena sistem hidroponik itu tidak memerlukan lahan pertanian yang luas. Sistem hidroponik sangat hemat tempat dan bisa dilakukan di mana saja. Medianya pun bisa bermacam-macam, asal ada sinar matahari. Cara belajarnya juga mudah. Bisa dilakukan oleh siapa saja, asal mempunyai kemauan.
"Modal juga sangat kecil, sedangkan hasilnya menyesuaikan dengan modal yang dikeluarkan. Hasil panen tanaman hidroponik sangat mudah dijual, lebih-lebih di Kediri itu ada komunitas pertanian hidroponik," kata Imam.
Sabari Marsono, pemateri ketiga yang juga praktisi hidroponik, mengatakan bahwa pertanian sistem hidroponik sangat efisien masalah tempat. Sistem hidroponik salah satunya adalah pengairan menggunakan talang air yang didesain khusus untuk tanaman hidroponik.
"Tanaman yang bisa ditanam dengan sistem hidroponik juga bermacam-macam seperti cabe, sawi, bayam merah, bayam hijau, bayam Brasil, brokoli, selada dan kangkung, dan pakcoy," kata Sabari.
Sementara itu, Lurah Banjarmlati Kecamatan Mojoroto Nanang Jumari yang juga hadir di acara pelatihan, mendukung penuh acara pelatihan pertanian dengan sistem hidroponik ini. Dengan pelatihan ini diharapkan peserta nantinya bisa mengembangkan pertanian hidroponik ini di rumah masing-masing. (uji/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News