Pengembangan Kota Gresik Jadi Topik Ngobrol Santai Dinas Cipta Karya dengan KWG dan PWI | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Pengembangan Kota Gresik Jadi Topik Ngobrol Santai Dinas Cipta Karya dengan KWG dan PWI

Editor: Nur Syaifudin
Wartawan: Syuhud
Jumat, 28 Januari 2022 14:17 WIB

Dinas CK PKP bersama KWG dan PWI saat giat ngobrol santai. Foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE.com

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Pengembangan Kota Gresik menjadi salah satu topik yang dibahas dalam ngobrol santai antara Dinas Cipta Karya, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DCKPKP) dengan Komunitas Wartawan Gresik (KWG) dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Gresik. Acara itu diselenggarakan di Kafe Angon Jiwo, di Jalan Kapten Dulasem, Gresik, Jumat (28/1/2022).

Dalam kesempatan itu, Kepala , Ida Lailatus Sa'diyah, meminta masukan para wartawan terkait pengembangan Kota Gresik untuk mendukung pusat pemerintahan.

Ketua KWG, M. Syuhud Almanfauluty, mengawali usulan dengan menyarankan untuk memaksimalkan Program Kotaku (kota tanpa kumuh).

Selain itu, Syuhud juga berharap terus berinovasi dengan memperbanyak kawasan kota, mengingat tingkat hunian maupun gedung untuk usaha, dan sentra perekonomian semakin banyak.

"Sudah waktunya membuat terobosan program pengembangan kota untuk mendukung pusat pemerintahan yang ada di Jalan Dr. Wahidin SH," ucap Syuhud.

Menurutnya, pengembangan kawasan Kota Gresik bisa ke arah Kecamatan Cerme, Duduksampeyan, atau Manyar.

"Saat ini sudah harus mulai berpikir wilayah-wilayah tersebut akan diplotting untuk apa untuk mendukung pengembangan Kota Gresik. Misal, kawasan niaga, perhotelan, perkantoran, sentra perekonomian, kawasan permukiman, dan sektor lainnya. Sehingga bisa tertata apik," tuturnya.

Ia mengungkapkan, bahwa para pengusaha di Gresik sejauh ini masih banyak yang pilih tinggal di kota lain seperti Surabaya, karena tempat hunian maupun hotel lebih nyaman dan representatif.

"Sehingga, belanja mereka, makan mereka di kota lain. Dengan demikian pendapatan masuk di daerah lain," beber wartawan HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE.com yang bertugas di Kabupaten Gresik ini.

Karena itu, program pengembangan kawasan Kota Gresik harus diwujudkan. Syuhud menyarankan berkolaborasi dengan semua pihak, mulai dari pengusaha, masyarakat, pemerintah pusat, serta masyarakat, dalam menyiapkan sarana penunjang, seperti jalan dan infrasruktur lain.

Sementara itu, Ida Lailatus Sa'diyah menyambut baik usulan itu. Namun, demikian Ida mengaku harus koordinasikan dengan OPD terkait. "Akan saya sampaikan ke Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Daerah (Bappeda)," kata dia.

Ida menyampaikan sejumlah program DCKPKP tahun 2022. Di antaranya, penataan kawasan Kota Gresik lama meliputi makeover 7 ruas jalan, yang anggarannya bersumber dari APBN Rp 48 miliar.

Ketujuh kawasan jalan itu adalah, Jalan Basuki Rahmat, Jalan Agus Salim, Jalan KH Zuber, Jalan Malik Ibrahim, Jalan Setiabudi, Jalan AKS Tubun, dan Jalan di Kramat Inggil, semuanya di Kecamatan Gresik.

Proyek yang dikerjakan Pemerintah Jawa Timur (Pemprov Jatim) itu akan mengubah kondisi 7 kawasan menjadi kawasan eksotis. Yaitu, Jalan Basuki Rahmat Gresik akan disulap menjadi kawasan kolonial dengan membangun trotoar (pedestrian) untuk seluas 6-7 meter.

Infrastruktur seperti lampu, tanaman, dan aksesoris penunjang lain akan dibuat seperti zaman dulu. Gardu Suling akan dipercantik, sehingga bisa dibuat selfie pengunjung.

Pohon-pohon peneduh di sepanjang Jalan Basuki Rahmat juga akan dilakukan peremajaan, juga tetap ada yang dipertahankan.

Kemudian, di Jalan Agus Salim, akan disulap menjadi kawasan Arab. Kemudian kawasan Jalan Setiayabudi sekitar Klenteng disulap menjadi kawasan Pecinan.

Proyek penataan tujuh kawasan tersebut selain untuk mempercantik, juga untuk menggeliatkan ekonomi masyarakat sekitar.

"Nanti pemilik rumah di sekitar jalan bisa manfaatkan rumahnya untuk berjualan. Namun, tak boleh buka bedak, tenda jualan di areal sudah ditata, karena hanya untuk pejalan kaki. Nanti akan ada petugas Satpol PP yang akan patroli di kawasan-kawasan tersebut untuk menertibkan masyarakat yang melanggar," katanya.

Selain itu, DCKPKP juga tengah menangani penataan saluran perkotaan agar tak banjir.

"Tahun ini kami juga ada program penataan Kawasan Mina Politan, di Desa Randuboto, Kecamatan Sidayu. Kawasan sungai Bengawan Solo didata dengan dan DAK (dana alokasi khusus). Nantinya disana rumah-rumah di bibir sungai akan mundur sepanjang 15 meter untuk pedestrian. Nanti rumah-rumah dibangun seragam model durung Bawean, sehingga tampa elok untuk kawasan wisata," pungkas dia. (hud/ns)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video