Kabar Gembira dari Wali Kota Madiun, Subsidi Pupuk Hingga Rp1 M akan Diberikan untuk Petani
Editor: Rohman
Wartawan: Hendro Suhartono
Senin, 14 Februari 2022 20:48 WIB
KOTA MADIUN, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Madiun, Maidi, bakal memberikan subsidi pupuk untuk para petani di wilayahnya. Hal tersebut ia ungkapkan saat mengawali panen raya di Persawahan Semendung, Kelurahan Klegen, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun, Senin (14/2).
Maidi mengutarakan ini lantaran banyak petani di Kota Madiun yang mengeluhkan tentang mahalnya biaya perawatan. Unek-unek para petani langsung disambut dinas terkait dan Wali Kota Madiun berharap untuk segera ditindaklanjuti.
BACA JUGA:
Rumah Sakit Hermina Kota Madiun Resmi Beroperasi
Pesan Pj Wali Kota Madiun saat Buka Festival Bubur Nusantara
Dipimpin Pj Wali Kota Eddy Supriyanto, Upacara HUT ke-79 RI di Kota Madiun Berjalan Khidmat
Kukuhkan Paskibraka Kota Madiun untuk HUT ke-79 RI, Pj Wali Kota Beri Pesan Mendalam
"Kita memahami apa yang sering dikeluhkan para petani tatkala mereka menanam padi pada saat ini. Kita faham kondisi keuangan yang seperti ini. Maka, untuk pengadaan pupuk para petani saya suruh merinci harga pupuk subsidi dan non-subsidi. Bila subsidi pusat masih kurang, maka akan kita ambilkan subsidi kita dan sudah saya anggarkan subsidi sebesar Rp1 miliar untuk tahun ini," ujarnya.
Dengan bantuan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun, diharapkan biaya yang dikeluarkan petani semakin ringan. Sehingga, keuangan yang harusnya dipakai untuk beli pupuk akan bisa digunakan untuk kebutuhan lainnya
"Nanti semua petani akan saya undang dan akan kita bahas cost yang dikeluarkan untuk menanam padi dalam satu kali panen," kata Maidi.
Wali Kota Madiun berharap, para petani di wilayahnya bisa melakukan suatu inovasi yang lain dalam hal tanaman yang akan digarapnya. Dengan demikian, pendapatan yang diperoleh bakal meningkat.
"Kita tahu, bahwa selain kebutuhan pangan, banyak hasil pertanian yang dibutuhkan bagi warga kita. Contoh buah pepaya atau buah naga. Kalau bisa kita budidayakan itu dan kita hitung cost-nya mana yang lebih menguntungkan. Silakan saja ini sebagai pertimbangan kita semua," tuturnya.
"Kebutuhan buah ataupun kebutuhan lainnya akan diinventarisasi lagi. Terkait biaya yang dikeluarkan untuk perawatannya dibanding dengan hasil yang diperolehnya menguntungkan yang mana. Sehingga, para petani yang menggunakan tanah bengkok akan menjalankan program tersebut dan sebagai percontohan untuk petani lainnya," paparnya menambahkan. (dro/mar)