Targetkan Ekspor Hasil Pertanian, Bupati Kediri Dorong Milenial Terapkan Smart Farming | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Targetkan Ekspor Hasil Pertanian, Bupati Kediri Dorong Milenial Terapkan Smart Farming

Editor: Revol Afkar
Wartawan: Muji Harjita
Selasa, 22 Februari 2022 12:44 WIB

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana saat ikut memanen buah melon. foto: ist.

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Hanindhito Himawan Pramana mendorong petani milenial untuk menerapkan smart farming dengan IOT (internet of think). Hal itu dilakukan dalam rangka mewujudkan go ekspor hasil pertanian.

Sebab, penerapan smart farming dengan IOT telah terbukti menghasilkan panen dengan kualitas bagus. Seperti hasil panen melon hasil pengembangan Kelompok Tani Muda Melo Hydro di Desa Ngadiluwih, Kecamatan Ngadiluwih.

Kelompok tani ini mampu mengembangkan melon Jenia Rangipo dan Honeyglobe. Meski demikian, menurut bupati hasil panen pertama ini masih harus disempurnakan nutrisinya.

“Masih dalam proses penyempurnaan, 60 hari ke depan nutrisinya akan diperbaiki lagi,” terang putra Menseskab Pramono Anung itu, Senin (21/2) kemarin.

Setelah nutrisinya dirasa baik, nantinya melon hasil dari petani-petani milenial tersebut akan diproyeksikan untuk masuk pasar ekspor.

Bupati yang karib disapa Mas Dhito ini juga terus mendorong petani menerapkan sustainable development dalam pertanian ini. Sehingga stok untuk hasil pertanian akan terus tercukupi.

Terpisah, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kediri, Anang Widodo, menerangkan setidaknya ada lima kelompok tani milenial di Kabupaten Kediri yang sedang dibina oleh pemkab. Kelima kelompok tani ini dijaring dari 36 kelompok tani yang berpotensi.

“Mas Dhito minta pemkab untuk terus melakukan pendampingan end-to-end. Jadi mulai kita beri dana stimulus, pembinaan, dan beri pelatihan serta pengetahuan pertanian dan pemasaran,” terangnya.

Hasil dari petani milenial ini tak hanya melon. Di empat kelompok lain, menghasilkan sayuran hingga bunga hias.

“Kita tidak hanya concern di produk, tapi juga memproyeksikan area pertanian dari petani milenial ini menjadi wisata edukasi pertanian,” pungkasnya.

Sementara Ketua Kelompok Tani Muda Melo Hydro, Mohammad Ali Kahffi, menuturkan selain IOT, program dari pemkab juga berupa edukasi bagaimana cara menghasilkan melon yang segar dengan terapi sonic bloom.

“Jadi kita setelkan musik klasik dan jazz sehingga hasilnya (melon) bisa lebih fresh dan tidak gampang stres,” katanya.

Kahffi mengapresiasi gagasan Dhito dalam mendorong petani milenial agar terus berkembang. Menurutnya, hal ini sangat penting karena teknologi semakin pesat sekaligus sebagai regenerasi petani-petani pendahulu. (uji/rev)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video