Kiai Miftah Mundur, MUI Jatim Sampaikan Keberatan
Editor: Yudi Arianto
Wartawan: M Didi Rosadi
Minggu, 13 Maret 2022 16:26 WIB
Pernyataan mundurnya KH Miftah sebagai Ketua Umum MUI pusat cukup mengejutkan banyak pihak. Dalam internal jajaran kepengurusan MUI Pusat pun mendapat reaksi keberatan.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas mengaku terkejut, bahkan menulis surat terbuka yang ditujukan kepada jajaran PBNU dan warga NU agar mengikhlaskan KH Miftachul Akhyar, Rais Aam PBNU, tetap mengemban amanah kepemimpinan umat Islam di Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Dengan alasan, figur KH Miftachul Akhyar dibutuhkan karena mampu mengayomi elemen-elemen organisasi Islam dalam naungan MUI.
Buya Anwar Abbas menegaskan, KH Miftachul Akhyar dipilih oleh semua pemilik hak suara di MUI tanpa perbedaan pendapat. Semua suara ingin MUI dipimpin oleh KH Miftachul Akhyar.
"Beliau Pak KH Miftachul Akhyar kami pilih untuk menjadi ketua umum kami di MUI dengan suara bulat tanpa ada lonjong sedikitpun," katanya.
Menurutnya, KH Miftachul Akhyar adalah seorang tokoh dan ulama serta pemimpin yang sangat rendah hati. Kiai Miftah, begitu akrab disapa, sangat dibutuhkan dan diharapkan akan bisa mempersatukan umat.
"Tapi herannya saya mengapa NU tidak membolehkan dan merelakannya bagi melaksanakan tugas suci dan mulia tersebut sehingga saya benar-benar jadi bingung sendiri dibuatnya," imbuhnya.
Tokoh Muhammadiyah itu mengatakan, sepanjang pengetahuannya, NU itu sudah menegaskan jati dirinya bahwa dia bukan hanya untuk dirinya saja melainkan juga untuk umat dan bagi bangsa. (mdr/ari)