Terima Kasih Pendeta Saifuddin Ibrahim! Anda Bersihkan Islam dari Stigma Teroris dan Radikal
Editor: MMA
Senin, 21 Maret 2022 20:54 WIB
Dalam ajaran Islam, jika tantangan duel sampai mati yang dilontarkan Pendeta Saifuddin Ibrahim itu dilayani, maka yang meninggal jelas mati konyol dan haram. Karena itu dipastikan masuk neraka.
Anda harus tahu! Dalam agama Islam ada ajaran yang secara tegas mengatakan bahwa manusia harus menjaga jiwa (hifdzun nafs). Ini bagian dari prinsip hukum dalam Islam yang dirumuskan dalam tujuan syariat (maqashidus syariah). Jangankan mati karena duel, mati bunuh diri saja dilarang oleh Islam. Jadi, dalam ajaran Islam, bunuh diri itu haram!
Ada 5 tujuan syariat yang dirumuskan dalam Islam yang harus dijaga oleh manusia. Pertama, manusia harus menjaga agama.
Kedua, harus menjaga jiwa, Ketiga, menjaga akal. Keempat, menjaga harta. Kelima, menjaga kehormatan.
(Pendeta Saifuddin Ibrahim dan istrinya, Sara Ayu Ibrahim. Foto: facebook)
Jadi ajaran Islam benar-benar menjaga martabat kemanusiaan. Karena itu tak boleh bertaruh, carok, sampai mati seperti ditawarkan Pendeta Saifuddin Ibrahim.
Karena itu saya beranggapan bahwa munculnya Pendeta Saifuddin Ibrahim yang telah menunjukkan aksi-aksi kekerasan ajaran agamanya secara vulgar ke depan publik justru suatu hikmah besar. Karena itu umat Islam harus bersyukur dan berterima kasih kepada pendeta radikal dan esktrem tersebut. Sebab – diakui atau tidak – ia telah berjasa kepada Islam. Yaitu membantu membersihkan Islam dari stigma radikal dan teroris yang selama ini sengaja dicipta oleh kelompok tertentu.
Paling tidak, dengan munculnya Pendeta Saifuddin Ibrahim itu, publik sekarang tahu bahwa bukan hanya Islam yang punya potensi radikal dan ekstrem tapi juga Kristen dan agama lain. Harus diakui, dalam Islam ada kelompok yang secara eksklusif menafsirkan agama secara tekstual dan rigit, terutama karena keterbatasan penalaran dan kepentingan politik. Dan mereka inilah yang telah memporakporandakan ajaran Islam rahmatan lil’alamin.
Namun alhamdulillah. Kini telah muncul sosok Pendeta Saifuddin Ibrahim yang - disadari atau tidak - telah menunjukkan ekspresi fundamentalisme ajaran Kristen secara vulgar kepada publik terkait terorisme dan radikalisme.
Sekali lagi, terima kasih Pak Pendeta Saifuddin Ibrahim. Anda telah membantu dan ikut membersihkan Islam dari stigma teroris dan radikal. Wallahua’lam bisshawab. (MMA)