Mahasiswa Doktoral Indonesia di UK Dituntut Berkolaborasi Selesaikan Masalah Multidimensi
Editor: Tim
Senin, 28 Maret 2022 22:40 WIB
LEEDS, BANGSAONLINE.com - Pelajar Indonesia di luar negeri, khususnya yang menempuh doktoral di Britania Raya (UK), diminta untuk terus menjaga soliditas dan memobilisasi potensi-potensi yang ada agar lebih berdampak untuk Indonesia.
Hal itu diungkapkan Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI London, Khairul Munadi, dalam acara yang diselenggarakan Doctoral Epistemic of Indonesian in the United Kingdom (Doctrine UK) di Kota Leeds, Sabtu (25/2/2022)
BACA JUGA:
PT Megasurya Mas Beri CSR Beasiswa untuk 356 Siswa di Sidoarjo
Khofifah Ajak Guru Jatim Bangun Generasi Cinta Damai dengan Ciptakan Suasana Harmoni di Sekolah
Gandeng UI, Pesantren Algebra Bogor Optimistis Cetak Saintis dan Pemimpin Masa Depan
Pesan Hadratussyaikh: Guru Pakai Parfum, Jangan Ngajar Jika Ngantuk, Lapar, dan Marah
"Di dalam teori, masalah penelitian umumnya bisa dianalisis menggunakan satu atau dua disiplin keilmuan. Namun dalam kehidupan nyata (empiris), masalah di masyarakat selalu multidisiplin. Oleh karenanya, para generasi penerus bangsa perlu menyadari situasi multidispliner tersebut dan mau untuk terus bekerja secara kolaboratif," ujarnya.
Ia mengapresiasi berdirinya Doctrine UK yang menjadi sebuah wadah untuk mahasiswa doktoral Indonesia untuk berjejaring. Sebab, kata Khairul, kerja kolaboratif untuk membangun Indonesia tidak bisa dikerjakan sendiri-sendiri.
Khairul memaparkan beragam jenis layanan untuk mendukung para mahasiswa PhD, seperti surat keterangan selesai studi, surat keterangan akreditasi, surat keterangan pindah sekolah anak, dan pengisian sasaran kerja pegawai (SKP)/DP3 bagi ASN. Selain beragam layanan itu, pihaknya terbuka dengan jenis layanan lain yang mungkin dibutuhkan dan relevan.
“Untuk meningkatkan pelayanan, tahun ini kami sedang membangun aplikasi agar dapat memberikan pelayanan secara digital dan lebih cepat,” kata Khairul.
Dalam agenda bertajuk 'Atdikbud Essential Supports and PhD Networking Session', Ketua Doctrine UK, Gatot Subroto, menyebut mahasiswa PhD adalah aset negara yang strategis. Mahasiswa PhD di University College London ini menganggap, mereka perlu diberdayakan dengan baik agar memberikan kontribusi nyata dan berdampak luas untuk Indonesia yang disebut 'signifikan'.