Dirut Perumda Giri Tirta Tegaskan Tak Segan Segel Meteran Air yang Nuggak, Termasuk Rumah Pejabat
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Syuhud
Kamis, 16 Juni 2022 12:25 WIB
"Kita fair dalam hal ini. Jangan sampai pelanggan masyarakat biasa yang nunggak kita segel, terus pejabat instansi pemerintah nunggak kami biarkan. Pasti masyarakat menganggap perumda tak adil, pilih kasih, dan lainnya," jelasnya.
Kata dia, Perumda Giri Tirta bakal membuka segel meteran air jika pelanggan sudah membayar tunggakan. Termasuk di Kantor URC Bima DPUTR. "Jika URC melunasi tagihan tunggakanya, otomatis segel dibuka dan air akan kembali mengalir," tegasnya.
Penertiban pelanggan agar patuh bayar pemakaian air ini merupakan langkah untuk meninimalisasi utang perusahaan yang jumlahnya mencapai Rp30 miliar.
"Jadi, istilahnya, kami manajemen baru ini ketiban sampur. Utangnya masih banyak, ya Rp 30 miliar. Lebih kayaknya," ungkapnya.
Pihaknya berkomitmen untuk menuntaskan utang tersebut dalam kurun waktu 2 tahun. Ia optimis dengan kekompakan manajemen, secara bertahap utang itu dapat dilunasi. "Insya Allah, 2 tahun sudah kelar," ucapnya.
Suryandi menambahkan, bahwa pihaknya juga merevolusi aturan perusahaan. Sebab, aturan sebelumnya dinilai ada tumpang tindih, sehingga mempengaruhi kewenangan antar pegawai. Dampaknya, pelayanan distribusi air mengalami kekacauan.
"Makanya, kalau aturan tidak tegas, pelayanan distribusi air ke pelanggan juga pasti terganggu. Untuk itu, dalam menindak pelanggan yang bandel, kami tidak akan pandang bulu, karena yang kami jalankan ini sistem. Bukan personal karena pegawai Perumda Giri Tirta, namun karena aturan dan sistem," urainya.
"Perusahaan ini harus sehat, tentu lokomotifnya adalah pejabat dan karyawannya sendiri. Kalau instansi lain tidak membayar lalu kita biarkan, maka kami belum melakukan apa-apa. Artinya direksi yang baru ini tidak ada bedanya dengan yang sebelumnya," tutupnya. (hud/rev)