Dihadiri Ribuan Penonton, Karnaval 1.000 Banteng di Kota Batu Berlangsung Meriah
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Adi Wiyono
Minggu, 07 Agustus 2022 21:39 WIB
KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Ribuan penonton dari berbagai daerah di Jawa Timur menyaksikan aksi seni budaya bantengan bertajuk 'Karnaval 1.000 Banteng', Minggu (7/8/2022) siang.
Acara dalam rangka memperingati 14 tahun bantengan-nuswantara" rel="tag">Bantengan Nuswantara di Kota Batu itu dilaksanakan di sepanjang Jalan Panglima Sudirman. Satu per satu kelompok seni tradisional bantengan berjalan dari depan Galeri Raos menuju depan Balai Kota Among Tani.
BACA JUGA:
Semarak Maulid Nabi Muhammad ala Warga RT 09 Kebonsari Malang
Nobar Indonesia Vs Australia, Pj Wali Kota Batu berbaur dengan Anak Yatim Piatu dan Masyarakat
Aries Agung Paewai Lepas 204 JCH Asal Kota Batu
Peringatan Hari Otoda, Pj. Wali Kota Batu Ajak Perkuat Kolaborasi
Para seniman terlihat beraksi layaknya banteng yang sungguhan mengamuk. Ada yang mengenakan atribut topeng kepala banteng, hingga yang bertugas memainkan pecut untuk mengendalikan pemain bantengan. Atraksi itu semakin meriah dengan iringan musik khas Jawa, kendang, gong, dan ketipung.
Ketua bantengan-nuswantara" rel="tag">Bantengan Nuswantara, Agus Suryanto, mengatakan atraksi ini melibatkan kurang lebih seribu 'banteng' dengan melibatkan 50 sampai 60 kelompok pegiat bantengan. Masing-masing kelompok beranggotakan kurang lebih 50 orang.
"Kelompok-kelompok yang tampil di acara 14 tahun bantengan Nuswantara itu mereka berasal dari Malang Raya dan juga sebagian dari luar kota seperti Mojokerto," ungkap Agus Nuswantara.
Doni Fitrian, salah satu Anggota Paguyuban Seni Bela Diri Pencak Silat Banteng Kembar Made asal Pacet Mojokerto, mengatakan ada sekitar 93 anggota yang dibawa oleh rombongannya.
"Kami ingin ikut berpartisipasi melestarikan kesenian tradisional supaya anak-anak muda ini tidak terjerumus ke hal-hal yang negatif. Para pendahulu-pendahulu kita juga sudah mendirikan paguyuban ini sejak 1962," kata Doni.
Doni mengungkapkan, sebelum pandemi Covid-19, setiap tahun paguyubannya sering mengikuti kegiatan bantengan di Kota Batu.
"Kalau di Mojokerto sendiri setelah pandemi (Covid-19) untuk acara-acara kesenian sudah diperbolehkan," katanya. (adi/rev)