Prihatin Kasus Kekerasan Seksual Meningkat Tahun ini, Kapolres Jember Ungkap Faktor-Faktor Pemicunya
Editor: Yudi Arianto
Wartawan: Yudi Indrawan
Rabu, 10 Agustus 2022 17:30 WIB
JEMBER, BANGSAONLINE.com - Kapolres Jember menyampaikan keprihatinannya atas kasus-kasus kekerasan seksual yang terjadi di Kabupaten Jember. Ia menyebutkan ada beberapa faktor yang menyebabkan angka kasus tersebut meningkat di tahun ini.
Kapolres Jember AKBP Herry Purnomo menyampaikan bahwa terdapat peningkatan kasus yang menyangkut kekerasan seksual terhadap anak. Ia menyampaiakannya di tengah pengukuhan Satuan Tugas (Satgas) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) di Pendopo Kabupaten Jember, Rabu (10/8/2022).
BACA JUGA:
5 Kendaraan Terlibat Kecelakaan Beruntun di Jember
Polres Magetan Buru Pelaku Penyebaran Video Asusila Anak di Bawah Umur
Wanita di Jember Tewas Terlindas Truk Akibat Jatuh dari Boncengan Motor Ayahnya
Pelaku Perekam Celana Dalam Wanita di Karangpilang Surabaya Ditangkap Polisi
"Ada beberapa hal yang menjadi keprihatinan kita, mengingat dari tahun 2021 ke tahun 2022 ini, ternyata ada peningkatan, berkaitan dengan masalah kekerasan seksual terhadap anak," ungkapnya.
Ia kemudian menjelaskan bahwa masalah yang berkaitan dengan kekerasan terhadap perempuan dan anak itu dapat dipicu oleh beberapa faktor dan latar belakang.
"Yang pertama ada faktor-faktor ekonomi yang mendasari. Ada perempuan-perempuan yang kemudian dieksploitasi. Ini rata-rata sebenarnya karena masalah ekonomi. Ada sebagian warga kita yang berprofesi sebagai TKI (tenaga kerja Indonesia), yang suaminya di rumah karena memang tidak memiliki pekerjaan yang tetap dan penghasilannya di bawah rata-rata," ungkapnya.
AKBP Herry menyebutkan bahwa tingkat pendidikan juga terkadang menjadi salah satu faktor dari kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.
"Kemudian selain itu, tingkat pendidikannya rendah. Pemahaman kesadaran yang bersangkutan, berkaitan masalah pendidikan ini juga ikut berpengaruh, sehingga pada saat yang bersangkutan menerima perlakuan kekerasan atau pelecehan seksual, itu tidak tahu, yang bersangkutan itu, harus berbuat apa. Juga dipicu oleh perlakuan dari para pelaku ini yang akan membatasi untuk si korban ini ke mana-mana," imbuhnya.
Di samping itu, ia juga menyinggung mengenai pergaulan bebas yang mulai marak di Jember.
"Selain itu ada juga masalah-masalah yang berkaitan dengan kondisi sosial masyarakat. Saat ini kalau mungkin di Jember belum terlalu, tapi sudah menjelang ke arah sana, yang namanya pergaulan bebas, pernikahan usia dini sebagai lanjutannya. Ini sudah semakin marak dan masih terjadi," jelasnya.
Simak berita selengkapnya ...