Soal 25 Ponpes Fiktif di Situbondo, Ketua PCNU Ingatkan Kemenag: Uang Negara Jangan Salah Sasaran
Editor: tim
Wartawan: Syaiful Bahri
Minggu, 04 September 2022 20:45 WIB
Ia menjelaskan tentang keseriusan PCNU untuk menata ponpes dan lembaga pendidikan didalamnya.
”Saat ini PCNU terus bergerak monitoring Madrasah Diniyah (Madin), data harus clear clean gitu, kita ingin menjaga marwah pesantren,” tegasnya.
Ketika ditanya apa langkah PCNU dalam membenahi pesantren, Kiai Muhyiddin menjelaskan akan ada fasilitasi untuk pesantren. Menurut dia, pertama, ada banyak peluang misalnya recognisi dalam bentuk ijazah. Khususnya untuk santri Madin.
Kedua, fisilitasi bantuan. Misalnya upgrading manajemen adminstrasi pesantren.
“Sudah kita rancang, insyaallah 2023 terlaksana,” kata Kiai Muhyiddin optimis.
Seperti diberitakan HARIAN BANGSA, Ketua Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (Lazisnu) Situbondo, H. Rusdiyanto Zulfikar, mengungkapkan temuan monitoring mengejutkan. Menurut dia, ada 25 Pondok Pesantren (Ponpes) fiktif di Situbondo.
Rusdiyanto menyampaikan temuan itu kepada wartawan di Gedung PCNU Situbondo, Rabu (31/08/2022).
Namun Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Situbondo menyangsikan pernyataan tersebut. Kemenang merasa tidak ada urusan dengan lembaga amil zakat itu.
Kasubag TU Kemenag Situbondo, Imam Turmidi, S.Ag, M.Hi, langsung melakukan klarifikasi kepada HARIAN BANGSA. Ia menyayangkan pernyataan Rusdiyanto itu. Menurut dia, seharusnya Lazisnu mengurusi zakat, bukan pesantren.
“Kita menyangsikan itu, termasuk dari mana sumber data itu. Karena kita selama ini tidak pernah mengeluarkan selebaran data itu bebas, karena eksistensi Ponpes ada pada aplikasinya, semuanya ada di aplikasi itu,” kata Imam Turmudi. (Syaiful Bahri)